
SUMBAWA,Harnasnews.com – Kasus ITE yang menimpa oknum anggota DPRD Sumbawa dari Fraksi Golkar Aan Gaithan (GHC) telah digelar di pengadilan negeri Sumbawa. Pada sidang kedua kali ini ada yang unik.
Dimana yakni disaat hakim memerintahkan aan gaithan untuk meminta maaf kepada korban yakni Sudirman,S,Ip. Namun hal tersebut ditolak oleh aan.
Sidang kedua kali ini dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sumbawa Besar Ricki Zulkarnaen SH MH dengan hakim anggota I Gusti Lanang Indra Pandhita SH MH dan Reno Hanggara SH serta didampingi oleh Panitera Pengganti Heri Trianto, ketika terdakwa GHC ditawari hakim dua kali agar dapat meminta maaf kepada saksi korban Sudirman S.IP, justru GHC menolaknya dengan mentah-mentah dan tidak mau meminta maaf, bahkan seluruh keterangan saksi yang diajukan oleh tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Sumbawa diwakili Jaksa Hendra SS SH dan Rika Ekayanti SH MH juga ditolaknya.
Awalnya, untuk membuktikan dakwaannya tim JPU mengajukan empat orang saksi kepersidangan masing-masing saksi korban Sudirman S.IP Calon Wakil Bupati Sumbawa dari jalur perseorangan (Indeenden) Sumbawa Bersinar Nomor Urut (3), dan tiga orang tim sukses paket Sumbawa Bersinar yakni Indriani, Sudarli dan Edi Susanto, dimana sebelum keempat saksi memberikan keterangan kesaksiannya terlebih dahulu diambil sumpahnya lantas saksi korban Sudirman S.IP dkk secara bergantian langsung memberikan keterangan kesaksiannya dengan menjawab sejumlah pertayaan yang diajukan oleh Majelis Hakim maupun tim JPU.
Sudirman S.IP mantan Komisioner KPU Sumbawa tiga periode inipun secara gamblang mengungkapkan tentang kronologis dari kasus tindak pidana pelanggaran Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (UU ITE) atas kasus dugaan tindak pidana pencemaran nama baik (penghinaan) terhadap dirinya yang ketika itu menjadi Calon Wakil Bupati Sumbawa dari paket Sumbawa Bersinar itu, yang dilakukan oleh terdakwa GHC oknum anggota DPRD Sumbawa dari Fraksi Partai Golkar (FPG) itu yang memposting pernyataan dengan mendiskreditkan dan mencemarkan nama baik korban melalui akun Facebook “Aan Gaitan” pada 2 Oktober 2020 lalu sekitar pukul 11.35 Wita, sehingga keesokan harinya 3 Oktober 2020 pihaknya didampingi kuasa hukumnya Advocat Surachman MD SH MH menempuh jalur hukum dengan melaporkan kasus tersebut kepada pihak Kepolisian,”ujarnya (3/6).
Adapun isi posting Facebook yang dibuat terdakwa GHC melalui akun FB-nya itu terang Sudirman, yakni Mari Cerdas!!!!! Rekam jejak itu bisa dilihat dari LHKPN nya para calon kada… Haji Mo 32 tahun menjadi Birokrat sejati, Camat, Kadis, Sekda dan Wakil Bupati hartanya hanya 1,7 M. Mungkin beliau adalah mantan Sekda dan Wakil Bupati termiskin di Indonesia.