Tulungagung, Harnasnews.com – Sektor pertanian adalah kunci utama dalam meningkatkan dan memulihkan ekonomi nasional yang sempat terperosok akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.
Pertanian dinilai sebagai sumber utama PDB serta sumber ekonomi keluarga karena mampu membuka lapangan kerja secara luas dan masif. Dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kementerian Pertanian menggulirkan sedikitnya 5 program prioritas.
Salah satu program yang dijalankan adalah peningkatan kualitas dan kapasitas SDM Pertanian melalui Program pendidikan dan pelatihan vokasi. SDM Pertanian yang mumpuni akan mampu menjaga keberlanjutan
peningkatan produksi komoditas prioritas untuk setiap subsektor.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), mentarget sejumlah program kerja, program-program tersebut bermuara pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan petani guna akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Dalam pesan singkat, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof. Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, professional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin. Untuk itu Badan PSDMP akan selalu mendorong petani milenial menjadi garda terdepan sektor Pertanian. Kehadiran petani milenial menjadi sangat penting, karena petani milenial sarat dengan kemampuan pengetahuan IT.
Pengejawantahan program dari BPPSDMP Kementan, Kabupaten Tulungagung menjadi salah satu dari 11 Kabupaten di Jawa Timur yang menjadi sasaran BBPP Batu dalam pelaksanaan Pelatihan Teknis Tematik bagi aparatur dan non aparatur.
Pelatihan tematik yang dipilih dan sesuai dengan permintaan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah Penyusunan Pakan Lengkap Ayam Petelur bagi NonAparatur, berlangsung mulai tanggal 13 Juni sd 15 Juni 2021 dihadiri Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung Mulyanto , Spt. MM, Sekretaris dan para kepala Bidang pada dinas peternakan dan kesehatan hewan, fasilitator baik dari BBPP Batu maupun Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan Kabupaten Tulungagung.
Dalam sesi Pembukaan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mulyanto, S.Pt, MM
Mengatakan bahwa Populasi ayam petelur di Kabupaten Tulungagung sebanyak 5.252.541 ekor dengan jumlah peternak sebanyak 1.290 orang mampu menghasilkan telur lebih dari 60 ribu ton/tahun dan berkembang di sentra sentral banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI). dan mereka setelah pulang ke Indonesia akan mengembangkan atau beternak ayam petelur.
Lebihlanjut Mulyanto mengatakan, pandemik covid yang masih belum hengkang dari tanah air kita, baik langsung maupun tidak langsung berdampak pada usaha yang digeluti masyarakat, seperti harga pakan yang melonjak sementara harga telur mengalami penurunan belum lagi ditunjang dengan daya beli masyarakat yang mengalami penurunan,dan ini tentu akan menjadikan banyak peternak yang mengalami kerugian.