
JAKARTA, Harnasnews.com – Kader senior Partai Golkar Kota Bekasi meminta Ketum Golkar Airlangga Hartarto sebagai mandataris Musyawarah Nasional (Munas) mengambil sikap tegas dalam menyikapi sejumlah persoalan sengketa kepengurusan partai di daerah.
Hal tersebut dikatakan kader senior Partai Golkar Kota Bekasi Sukamto menyikapi putusan Mahkamah Partai (MP) yang dinilai sudah keluar dari jalur sebagai lembaga yang terhormat dalam rangka memutuskan perselisihan internal partai.
“Saya menilai MP sudah merusak tatanan. Sehingga hasil putusannya kerap kontroversi dan berpotensi menggerus suara partai. Kita ketahui bahwa Jawa Barat sebelumnya sebagai lumbung suara Golkar, tapi saat ini mulai terkikis akibat kebijakan MP yang tidak populis. Seperti Cirebon, Indramayu, Bandung Barat, Cianjur dan yang lainnya. Padahal suara Golkar di Jabar sangat diperhitungkan,” kata Sukamto kepada wartawan, Rabu (16/6/2021).
Kamto juga mencontohkan soal polemik Golkar Kota Bekasi, DPP dinilai hanya mendengar informasi sepihak tanpa menggali pendapat lain terkait dengan persoalan partai di Kota Bekasi. Bahkan MP dinilai banyak berpihak kepada kader junior yang belum jelas kinerjanya kepada partai.
Kamto mengungkapkan, konflik Partai Golkar Kota Bekasi sangat kental dengan kepentingan oknum DPP untuk mendorong kader dari luar Kota Bekasi untuk menjadi ketua DPD Golkar Kota Bekasi.
“Kami menduga ada peran Azis Syamsudin dalam kisruh Golkar Kota Bekasi. Karena indikasi itu sudah jelas, bahwa saat acara Soksi di Jawa Barat, azis terang-terangan memperkenalkan calon Ketua DPD Golkar dari luar Bekasi di hadapan peserta Musda Soksi. Apa kepentingan Azis saat itu,” tanya Kamto.
Kamto berpandangan bahwa konflik Golkar Kota Bekasi dipicu oleh tiga kepentingan. Yang pertama adanya kelompok yang kontra secara pribadi terhadap kepengurusan DPD yang lama, karena kepentingannya belum terakomodasi.
Kedua adanya kepentingan elit DPP yang memiliki ambisi dalam rangka menempatkan kadernya, sehingga pada Munas mendatang dapat mendukungnya saat maju sebagai calon Ketum Golkar.