BANJARMASIN, Harnasnews.com – Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Prof Dr dr Syamsul Arifin MPd mengatakan meningkatnya kasus COVID-19 pada anak harus jadi perhatian serius. Hal ini lantaran belum adanya vaksin yang diperuntukkan bagi usia 18 tahun ke bawah.
“Perkembangan terbaru jumlah kasus COVID-19 pada anak meningkat pesat di Indonesia. Para orangtua tak boleh lengah dan pemerintah harus lebih gencar lagi edukasi untuk mengingatkan,” kata dia di Banjarmasin, Ahad (20/6).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 8 Juni 2021, tercatat 229.079 anak Indonesia yang terinfeksi dan 620 orang meninggal. Jika berdasarkan umur, 0-5 tahun dengan kasus 52.482 dan meninggal 292 orang. Kemudian 6-18 tahun dengan kasus 176.597 dan meninggal 328 orang.
Data nasional saat ini proporsi kasus konfirmasi positif COVID-19 pada anak usia 0-18 tahun 12,5 persen. Artinya, 1 dari 8 kasus konfirmasi itu adalah anak dengan 50 persen kasus kematian COVID-19 anak adalah balita.