JAKARTA, Harnasnews.com– Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan pandemik COVID-19 selain mendatangkan kesulitan, juga membawa hikmah dari banyak sisi.

Mahfud MD dalam webinar bertajuk “Ekonomi dan politik, pandemi sebagai momentum perubahan kebijakan ekonomi pro-pemerataan” yang diselenggarakan Lembaga MMD Initiative, di Jakarta, Sabtu, mengatakan tidak ada negara yang siap menghadapi pandemik COVID-19 itu dan tidak ada yang menyangka pandemik begitu serius, meluas dan berlangsung lama.

“Akhir Desember di Wuhan, di Indonesia masih tenang. Indonesia sampai akhir Februari masih cukup santai menanggapi ini. Bahkan 28 Februari 2020, dalam sebuah jurnal Internasional, kita disebut satu-satunya negara besar di Asia yang belum dimasuki COVID-19,” ucap dia.

Tapi kemudian, lanjut Mahfud MD, pada 2 Maret 2020 ditemukan kasus penularan COVID-19 yang kemudian berubah menjadi besar dan serius. Hal itu mulai memunculkan masalah ekonomi dan politik.

Menurut Mahfud pemerintah manapun, termasuk Indonesia tentunya ingin menyelesaikan pandemik secepatnya. Oleh karena itu berbagai upaya apapun dilakukan, salah satunya anggaran difokuskan guna penanganan pandemik.

Bahkan kata dia pemerintah sampai menerbitkan Perppu untuk penanganan COVID-19. Pemerintah pun sempat dituding tengah mempersiapkan instrumen untuk korupsi, padahal anggaran itu benar-benar untuk menangani COVID-19.

“Saat awal, semua negara tidak siap. alat pelindung diri (APD), masker, obat, semua diborong, dimonopoli. Pemerintah manapun kesulitan,” kata Mahfud.

Karena berbagai kesulitan itu lanjut Mahfud akhirnya tampak hikmah dari pandemik, dengan munculnya kreativitas dari masyarakat, yang didukung oleh pemerintah. Produk masker, APD, obat dari dalam negeri dan kreativitas di bidang ekonomi lainnya hadir ikut menangani dampak pandemik.

Kemudian, di bidang pendidikan, menurutnya muncul ide belajar virtual yang dapat diterapkan bahkan bukan hanya pada saat pandemik saja, meskipun awalnya dirasa cukup menyusahkan.