JAKARTA, Harnsanews.com– Kementerian Pertanian memastikan stabilitas pangan nasional terpantau aman dan terkendali hingga Desember 2021, terlebih di masa pandemi COVID-19 dan adanya kebijakan pembatasan mobilitas

“Situasi pangan di tengah pandemi saat ini harus kita pantau betul, kita pastikan masyarakat terjaga pangannya, aksesibilitas pangan bisa terjamin,” ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Berdasarkan prognosa pangan, secara nasional dari 12 komoditas pangan pokok yang dipantau pemerintah, tujuh komoditas dalam kondisi yang cukup dan aman hingga Desember 2021. Komoditas pangan tersebut antara lain beras surplus 8 juta ton, jagung 2 juta ton, bawang merah 73 ribu ton, daging ayam 425 ribu ton, cabai besar 217 ribu ton, gula pasir 989 ribu ton, dan minyak goreng 618 ribu ton.

Kondisi stok pangan di setiap provinsi juga terus dilakukan pemantauan melalui aplikasi Sistem Monitoring Stok (Simonstok). Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan Badan Ketahanan Pangan Risfaheri mengatakan Simonstok ini memetakan kondisi stok pangan dan kebutuhan bahan pangan pokok di daerah.

Berdasarkan laporan langsung Dinas Pangan provinsi seluruh Indonesia, neraca pangan terpantau stabil dan aman. Namun demikian terdapat beberapa daerah yang mengalami kekurangan untuk komoditas tertentu.

Untuk itu, Risfaheri meminta Dinas Pangan provinsi terus berkoodinasi dengan berbagai pihak terkait di wilayah masing-masing stabilitas pangan terjaga.