Safety Riding Penggiat Motor Trail, IMI Kabupaten Bogor Jajaki MoU dengan Disaster Academi

BOGOR, Harnasnews.com – Disaster Academy (DA) sebagai salah satu lembaga yang konsen pada migitasi kebencanaan atau pengurangan resiko bencana dan pertolongan pertama pada kecelakaan, melalui program-programnya bersinergi dengan beragam komunitas. Kali ini mereka menggandeng Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Bogor pada Minggu (01/08).

Pada kesempatan tersebut, DA dan IMI menggelar workshop tolongan pertama pada kecelakaan terhadap para penggiat motor Trail di kawasan Bogor Selatan.

“Program ini tentunya sangat penting diberikan pada penggiat motor Trail , karene sangat rentan dengan kecelakaan yang beragam ketika mengarugi jalur yang tidak biasa,” ujar Dudi Mulyadi selaku Sekretaris IMI Kabupaten Bogor.

Hal senada juga diungkapkan H.Unang Rusnadi sebagai Ketua Disaster Academny sebagai pengagas acara yang mengambil tema “Semua Bisa Menjadi Penolong” yang digelar di D’Hary Garasi Café CIcurug ini.

“Pada dasarnya semua penggiat motor trail tahun mengenai dinamika dan konsekuensi dari olahraga ini, tetapi secara detail mungkin belum faham ketika teman sesamanya mengalami kecelakaan,”ujarnya.

Lebih lanjut H. Unang mengatakan jika sebagai penggiat motor trail, sangat banyak resiko yang mengintai, dari mulai lecet, patah tulang, kehabisa nafas hingga nyawa yang mel;ayang karena medan yang tidak bias di prediksi.

“Oleh karena itu kami membekali para penggiat motor trail ini dari hal-hal yang sangat mendasar,”imbuhnya.

Sementara itu Hari Priatna selaku pemateri membeberkan materi mengenai Ris Management dan antisipasi pertolongan dalam kegiatan motor Trail, hingga bermacam mitigasi bencana dari mulai yang terendah seperti luka tgergores, patah tulang, pendarahan, kecapekan hingga pingsan.

“Banyak sekali yang harus diperhatikan, terutama sar darin kondisi tubuh ketika akan melaksanakan aktivitas  agar tidak memaksakan karena medannya berat,” kata Hari.

Para rider (pengemar motor)sebenarnya sudah faham walopun terkadang kurang prepare hingga minimnya alat medis yang dibawa ketika akan melakukan aktivitas ini, termasuk cara penanganan hal yang tidak dinginkan ketika di area hutan dan lainnya.

“pada raider biasanya faham mengenai mesin motortnya ketika terjadi kendalam tetapi ketika ada salah satu temannya ada yang terkendala, biasanya mereka bingung untuk mengambil tindakan medis yang tepat,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut H Oka selaku penggiat motor trail senior dan ketua Liars Club menambahkan bahwa pada dasarnya para penggiat hobi motor trail ini sering mengindahkan hal-hal detail tersebut walaupun sebenarnya mereka paham mengenai pentingnya alat P3K dan penanganannya.

“Makanya saya harapkan seluruh penggiat mtoro trail juga melengkapi dirinya dengan pengetahuan ini.” tukasnya. (Dod).

Leave A Reply

Your email address will not be published.