
Ini Kritik Mahasiswa pada Luhut Saat Rapat Penanganan Covid
JAKARTA, Haransnews.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari sejumlah universitas diundang dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 mengenai testing dan tracing yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Pada Selasa (3/8) sore lalu. Dalam rapat tersebut, mahasiswa memberikan beberapa kritik solutif.
“Pertama, perlunya peningkatan jumlah tracer yang bisa dilakukan dengan pelibatan mahasiswa dalam penambahan tenaga digital tracer,” ujar Ketua BEM Universitas Indonesia (UI), Leon Alvinda Putra, yang juga mewakili BEM Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (KM UGM), BEM Universitas Airlangga (Unair), dan Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (KM ITB), dalam rilis pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (5/8).
Kedua, pelibatan mahasiswa perlu dilengkapi dengan pembimbingan, perlindungan, dan apresiasi yang jelas serta pengintegrasian dengan program Kampus Merdeka untuk mengurangi beban akademik relawan. Ketiga, adanya perbaikan koordinasi antara Dinas Kesehatan Daerah dan program relawan seperti Relawan Covid-19 (RECON).
Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi relawan tracer yang belum dapat bekerja akibat belum ditempatkan oleh Dinas Kesehatan terkait di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Pemerintah daerah perlu memastikan kegiatan relawan ini berjalan.
Keempat, perlunya standardisasi kualitas tracer di Puskesmas dengan pelatihan sumber daya manusia dan komunikasi kebijakan yang jelas. Hal ini agar tidak ada perbedaan standar tracing di lapangan.