
MPR: Perbaiki Kualitas Data Bukan Hilangkan Indikator Kematian PPKM
“Jika masalahnya data kematian yang tidak diperbarui, seharusnya kualitas data ditingkatkan, bukan berarti data kematian tidak digunakan sebagai indikator dalam menentukan level PPKM,” kata politikus Partai Demokrat ini melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa Pemerintah telah mengeluarkan indikator kematian dalam menilai level PPKM di berbagai daerah.
Alasannya, indikator kematian dianggap menimbulkan distorsi dalam penilaian level PPKM karena banyak input data yang tidak diperbarui di berbagai daerah.
Lebih lanjut Syarief Hasan mengatakan bahwa data kematian akibat COVID-19 seharusnya menjadi salah satu landasan dalam menentukan level dan implementasi PPKM di berbagai daerah.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19, angka kematian harian pada hari pertama perpanjangan PPKM Selasa (10/8) mencapai 2.048 orang sehingga total kumulatif menjadi 110.619 kasus kematian.
Sementara itu, kasus positif harian mencapai 32.081 kasus dari 99.387 orang yang dites COVID-19. Angka tersebut, menurut dia, harusnya menjadi acuan dalam menentukan PPKM level 4 dan 3 di daerah-daerah yang memiliki kasus positif dan kematian cukup tinggi.