Bojonegoro,Harnasnews.com – Realisasi serapan Anggaran pendapatan belanja daerah atau APBD Kabupaten Bojonegoro, hingga 7 September 2021 baru mencapai 31,8 persen dari total nilai APBD 2021 yang mencapai 6,2 triliun. Sementara realisasi belanja daerah dalam APBD yang ditargetkan pemerintah pusat per akhir Juni 2021 minimal 40 persen.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur Luluk Alifah menuturkan realisasi serapan APBD Bojonegoro baru mencapai 31,8 persen karena saat ini pelaksanaan kegiatan infrastruktur belum mengajukan pencairan.
“Penyebab serapan anggaran hingga saat ini masih 31,8 persen karena pekerjaan fisik belum selesai, sehingga belum dilakukan pengajuan pencairan,” kata Luluk Alifah, Senin (7/9/2021).
Dijelaskan Luluk Alifah, bahwa pekerjaan fisik mencapai 28,23 persen dari total nilai APBD.
“Pekerjaan fisik mencapai 28,23 persen atau 1,7 triliun dari keseluruhan nilai APBD induk,” terangnya.
Prosentase tersebut terbagi diantaranya meliputi belanja modal gedung dan bangunan Rp 264,9 miliar dan modal belanja jalan, jaringan dan irigasi mencapai Rp 1,4 triliun, sehingga total mencapai Rp 1,7 triliun.
Sementara itu anggota Badan Anggaran (BANGGAR) DPRD Bojonegoro, Lasuri mengatakan serapan APBD di awal bulan September ini yang baru mencapai angka 31,8 persen merupakan kategor serapan yang rendah.
“Serapan APBD yang baru mencapai 31,8 persen merupakan progres yang rendah, mengingat saat ini sudah masuk di Bulan September,” kata Lasuri.
Hal ini, lanjutnya, merupakan indikasi kurang baik. Semestinya untuk mengantisipasi minimnya serapan anggaran Pemkab Bojonegoro bisa mengawali kegiatan pekerjaan fisik lebih dini atau tepatnya di awal tahun.
“Semestinya pekerjaan fisik bisa dilakukan awal tahun sehingga penyerapan tidak menumpuk di akhir tahun,” katanya.
Ditambahkan Lasuri, dengan melakukan pekerjaan fisik di awal tahun, pastinya juga akan berdampak baik dalam menggerakkan sektor perekonomian masyarakat.
Lasuri juga memprediksi bahwa periode tahun ini Silpa APBD Bojonegoro kemungkinan akan menembus kisaran angka 1 triliun.
“Tidak menutup kemungkinan, Silpa tahun ini bisa menembus kisaran angka 1 triliun,” prediksi Lasuri.(HS.HNN).