P2G Dorong Kemendikbudristek Tambah Formasi Seleksi Guru PPPK
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad, Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim mengatakan hasil evaluasi diketahui bahwa banyak guru honorer peserta PPPK tahap satu yang lolos passing grade, namun tidak ada formasi dan tidak dapat formasi, karena mereka tidak berasal dari sekolah induk, padahal nilai mereka di atas passing grade (PG).
“P2G memohon kepada Kemenpan RB dan BKN agar mereka yang nilainya di atas PG tidak perlu mengikuti tes tahapan dua dan tiga lagi. Artinya, otomatis dinyatakan lulus dan ditempatkan,” ungkap Satriwan Salim yang dilansir dari antara.
Dia menambahkan cukup banyak anggota P2G yang hasil nilai tesnya di atas PG dalam PPPK tahap satu, tetapi tidak ada formasi di sekolah tempat mereka mengajar atau mereka tak lolos karena bukan berasal dari sekolah induk, ini kan kasihan.
“Kami betul-betul memohon kepada Mas Menteri Nadiem Makarim dan Menpan RB menambah jumlah formasi guru PPPK, mendorong pemerintah pusat berkoordinasi dan mendesak pemda untuk mengusulkan tambahan formasi guru PPPK, sedapat mungkin disesuaikan dengan angka kebutuhan yang riil di daerah agar dapat mengakomodasi semua guru honorer,” lanjut Satriwan.
Saat ini, pemda hanya mengajukan 506.252 formasi, padahal janji Mas Nadiem Mendikbudristek membuka 1.002.616 formasi. Menurut dia, hal itu menjadi masalah bagi guru honorer.
Satriwan mengatakan P2G meminta pemda dan Pemerintah Pusat mengkalkulasi dan membuat peta jalan guru honorer yang lulus PPPK nanti dan bagaimana penempatan setelah lulus, mendapatkan SK dari pemerintah daerah. Sebab, perlu diingat keberadaan guru PPPK bisa berpotensi menggeser keberadaan guru honorer yang sudah ada di sekolah tersebut.