
Kasus Persetubuhan Di Bawah Umur, Anak Anggota Dewan Kota Bekasi Divonis 7 Tahun Penjara
Lebih Ringan Tuntutan Jaksa 8,5 tahun Penjara
KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Lama tidak terdengar, kasus anak anggota dewan yang diduga melakukan persetubuhan dengan anak di bawah umur, telah memasuki putusan vonis terhadap terdakwa AT (24).
Sidang putusan AT (24) di Pengadilan Negeri Kota Bekasi pada 9 November 2021 dengan vonis penjara 7 tahun. Vonis ini lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang menuntut terdakwa dengan 8,5 tahun penjara.
Hal itu diungkap oleh kuasa hukum terdakwa AT (21) Bambang Sunaryo saat ditemui awak media pada Kamis (02/12/21).
“Perkara AT sudah diputus oleh pengadilan negeri kota Bekasi, berdasarkan fakta di persidangan, memang terbukti bahwa terjadi persetubuhan antara AT dengan P, artinya P ini usianya masih 15 tahun,” katanya.
AT telah terbukti dan menyakinkan telah melanggar UU 35 pasal 81 KUHP tentang persetubuhan dengan anak di bawah umur.
“Tetapi dalam praktik di lapangan, P ini sebelum dengan AT sudah melakukan open BO dengan laki-laki lain, satu itu, dan terbukti orangtuanya juga mengetahui bahwa AT dan P ini kumpul kebo,” imbuhnya.
Ia juga menyayangkan sikap orang tua korban P yang diduga melakukan pembiaran anaknya yang masih di bawah umur tinggal bersama pria dewasa, terlebih lagi tidak ada ikatan pernikahan.
“Saya sayangkan orang tua korban sejatinya mengetahui bahwa P telah tinggal bersama, ada pembiaran dari orang tua PU yang telah mengetahui hubungan tersebut,” kata Bambang.
Orang tua pelaku juga telah menerima vonis yang dijatuhkan kepada anaknya dan tidak berniat melakukan banding.
“Ini pelajaran bersama bagi orang tua, agar peduli dengan anak dan jangan asik dengan dunianya sendiri,” pungkasnya.
Sekedar diketahui bahwa kasus tesebut berdasarkan STPL/971/K/IV/2021/SPKT/Restro Bekasi Kota pada 12 April 2021 atas dugaan tindak asusila kepada korban berinisial PU (15). AT (21) sempat melarikan diri ke luar kota sebelum akhirnya diserahkan oleh pihak keluarga dan kuasa hukumnya pada 21 April 2021. (Mam)