SUMBAWA,Harnasnews.com – Ketersedian Pupuk Subsidi Urea dari Pemerintah saat ini di Kabupaten Sumbawa masih sekitar 3357 ton hal tersebut dikatakan oleh perwakilan pupuk sriwijaya palembang dalam pertemuan tatap muka dengan LSM, Distributor,Pengecer dan Kelompok Tani yang dilaksanakan dilantai II kantor Distan Sumbawa. Pertemuan tersebut juga dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Sumbawa Ni Wayan Rusmawati.
Junaidi selaku perwakilan pupuk pusri dalam penyampaiannnya mengatakan bahwa saat ini alokasi pupuk di Kabupaten Sumbawa masih ada.
“Untuk alokasi pupuk subsidi urea saat ini masih ada yakni 3357 ton. Sedangkan yang masih dalam pembongkaran kapal dan siap untuk disalurkan sebanyak 1480 ton,”ungkapnya.
Menurutnya, saat ini penyaluran pupuk kesetiap distributor dan pengecer terus dilakukan. Mengingat angka tanam menjadi maju.
“Sejauh ini tidak ada kendala yang dialami. Karena penebusan baik dari distributor maupun pengecer atau kios saat ini secara terus menerus. Apalagi tahun ini proses penanaman oleh petani maju,”paparnya.
Lanjutnya, alokasi pupuk subsidi urea saat ini di Kabupaten Sumbawa tidak ada kendala bahkan berjalan dengan baik.
“Tidak ada kendala. Dan semuanya berjalan dengan baik. Selain itu juga sudah sesuai dengan alokasi yang dibutuhkan,”terangnya.
Selain itu juga dirinya menambahkan bahwa ada empat gudang besar untuk menampung pupuk subsidi urea di Kabupaten Sumbawa. Empat lokasi tersebut antara lain yakni depan pom bensin atas, Labuhan Badas, BDGR Badas dan di Kecamatan Utan semuanya ada sekitar 7000 ton dan 3000 ton saat ini siap untuk disalurkan,”imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Sumbawa Ni Wayan Rusmawati mengatakan sebenarnya tidak ada kelangkaan pupuk. Namun yang menjadi masalah adalah ada proses yang harus dilakukan oleh distributor maupun pengecer dan kelompok tani.
“Masalahnya dipenubusan saja. Biar pupuk ada kalau tidak ditebus kita mau bilang apa. Saya kira disitu aja masalahnya,”ujar Kadis.
Menurut Wayan sapaan akrabnya yang paling penting juga bahwa semuanya harus kita awasi agar tidak ada penyelewengan.
“Kepada semua pihak kami minta untuk melakukan pengawasan agar semua dugaan – dugaan dapat kita minimalisir di lapangan dan mohon kerjasamanya,”pinta Wayan.
Sementara itu Ketua LSM FPPK Pulau Sumbawa Abdul Hatap dalam paparannya mengatakan berdasarkan hasil investigasinya diwilayah timur Sumbawa ditemukan ada pengecer untuk menebus pupuk harus mengumpulkan uang dari petani atau kelompok tani.
“Ini artinya bahwa masih ada pengecer yang belum memiliki modal dalam melakukan penebusan di distributor,”singkatnya.
Berdasarkan pantauan media ini dari lima distributor hanya empat perwakilan distributor yang hadir yakni antara lain Alzaman,Mega Jaya, Layan Tani dan PT. Basa (Herman)