Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan konsep tersebut akan dapat mewujudkan konektivitas antarwilayah yang mampu menyatukan masyarakat di seluruh Indonesia.
“Dengan adanya konektivitas antarwilayah yang baik, mobilitas manusia maupun distribusi barang kian cepat dan lancar sehingga dapat tumbuh sentra-sentra ekonomi baru di berbagai bidang, di berbagai daerah. Keberadaan infrastruktur transportasi juga dapat menyerap tenaga kerja, serta memberikan nilai tambah ekonomi masyarakat,” kata Budi Karya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dikutip dari antara, ia juga memaparkan sejumlah pembangunan infrastruktur transportasi yang telah berhasil diselesaikan pada 2021, diantaranya yaitu KRL Jogja-Solo, Bandara Kuabang Halmahera Utara, Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh Kalimantan Tengah dan KA Bandara YIA Kulonprogo.
Selain itu, Jalur Layang Stasiun Manggarai Jakarta, Bandara Mopah Merauke Papua, Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo, Bandara Tebelian Sintang Kalimantan Barat, dan Bandara Ngloram Cepu Jawa Tengah.
Adapun sejumlah infrastruktur yang masih berjalan pada 2021, diantaranya yaitu Terminal Tipe A (Amplas Medan, Tirtonadi Jateng), pembangunan Pelabuhan Ambon Baru serta pelabuhan Penyeberangan di Nusa Penida, Bali dan di beberapa tempat lainnya (Kaimana, Batanta, Weda, Salawati, Bade).