Surabaya,Harnasnews.com – Untag Surabaya gelar Forum Group Discussion dengan topik ‘Analisis Kesiapan dan Dampak Program MBKM Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) terhadap Kinerja Untag Surabaya’, kegiatan yang diikuti oleh 7 Dekan bersama wakil dekan dan Kaprodi S1.
FGD ini merupakan salah satu upaya bentuk konsistensi Untag Surabaya menerapkan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud) yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini dibentuk untuk mempersiapkan karir yang komperehensif dengan mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat di masa depan.
FGD dibuka oleh Rektor Universitas 17 Agustus 1945 – Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM, CMA, CPA bersama Wakil Rektor 1 – Harjo Seputro, ST. MT., didampingi Wakil Rektor 2 – Dr. Abdul Halik, MM. membuka kegiatan FGD ini. “Selain berbangga terhadap Untag Surabaya yang sudah berjuang dibidang akademis dan akreditasi sudah A, sudah menerima hibah Dikti, Program Kompeisi Kampus Merdeka , hibah penelitian, pengabdian dan lain-lain, lantas jangan berpuas diri untuk kita bisa menjadikan Untag Surabaya lebih unggul,” papar Rektor Untag Surabaya.
Koordinator Duta Kampus Merdeka Kemendikbudristek – Yanuar Dwi Prastyo, S.Pd.I., MA., Ph.D. juga memberikan pengarahan dan penjelasan mengenai implementasi MBKM di perguruan tinggi, menurutnya implementasi di lapangan tentunya tidak berjalan mulus sesuai dengan rencana. Pertama, Yanuar menjelaskan 3 pokok penting, yakni yang pertama esensi dari pemahaman merdeka belajar kampus merdeka di perguruan tinggi harus seragam, yang kedua bagaimana strategi implemantasi untuk mempersiapkan tantangan yang terjadi di lapangan, yang ketiga adalah sistem penjaminan mutu, bagaimana mahasiswa yang keluar dari prodinya bisa itu memiliki kompetensi yang lebih tinggi dari kompetensi di program studinya. “Jadi, bagaimana kita memastikan kegiatan MBKM ini berjalan dan kompetensinya mahasiswa sesuai dengan mutu yang kita harapkan,” ujar Yanuar yang juga sebagai Dosen Univeristas Bandar Lampung ini.
Untag Surabaya telah menjalin Kerjasama baik luar maupun dalam negeri. FGD ini juga mengundang perwakilan perusahaan untuk berdiskusi mengenai Program MBKM Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Manajer Human Capital Management PT PAL Surabaya – I Dewa Gede Adi Surya Yuda, ST., MT., Direktur Wana Indo Raya – Ir. Ratna Hartayu, MT., dan Direktur PT Sarana Karya Solusindo – Reza Kurniawan, ST.. Dewa menyampaikan pendapat untuk pemetaan berapa persen minat mahasiswa, agar perusahaan mengetahui seberapa dalam minat dari mahasiswa tersebut, agar ketika nantinya ketika magang juga tepat.
Agar program MBKM berjalan dengan baik maka perlu sinergi antara universitas dengan mitra untuk menetapkan capaian dari setiap mata kuliah yang bisa di konversi. “Masih banyak yang beranggapan bahwa program MBKM ini harus linier dengan program studinya, padahal kebijakan merdeka belajar kampus merdeka yang diberikan Mas Menteri yang tujuan awal adalah mengeluarkan mahasiswa dari prodinya sebagai bentuk mmberikan kebebasan mahasiswa untuk belajar di diluar program studinya. Untuk pengaplikasian merdeka belajar tidak boleh satu bulan namun harus 1 semester atau 20 sks, supaya perusahaan mendapatkan manfaat dari penempatan mahasiswa yang sedang magang disana,” jelas Yanuar.
Yanuar juga berharap agar hasil dari diskusi ini bisa dapat diteruskan kepada para Dosen lainnya. “Semoga nanti bisa ada lebih lanjut diskusi di tingkat perguruan tinggi maupun dekanat supaya pemahaman yang bapak ibu dapatkan di hari ini mengikuti FGD bisa diterima oleh stakeholder, dan semoga segera merencakan strategi implementasi 2022, dan memastikan bahwa implementasi di 2022 dan memastikan kualitas mutunya jauh lebih baik daripada di tahun 2021,” tutupnya.[PUL]