JAKARTA, Harnasnews.com – Pemilu 2024 diyakini menjadi momentum bagi kebangkitan kembali Partai Golkar. Potensi Golkar memenangi pemilu terbuka lebar.
Hal ini disampaika Manajer Kampanye Indikator Politik Indonesia Budiman yang menyatakan, Partai Golkar bisa bangkit dan meraih kemenangan dalam kontestasi Pemilu 2024.
Melihat sejarah pemilu pascareformasi, Golkar berhasil meraih kemenangan pada Pemilu 2004.
“Pernah unggul, saya kira sekarang bisa jadi momentum 2024. Dua dekade pasca itu, Golkar kembali meraih kemenangan di pentas politik nasional,” kata Budiman dalam diskusi online “Menakar Elektabilitas Partai Golkar Jelang 2024” yang disiarkan di Instagram Golkar2024, Jumat (14/1/2022).
Budiman menambahkan, proyeksi ini ditegaskan juga oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto bahwa dekade keenam partai Golkar bisa jadi momentum Golkar memenangkan pemilu mendatang.
Hal ini bukan isapan jempol semata, menurut Budiman, Golkar memiliki modal yang kuat untuk memenangkan pemilu.
“Dari sisi internal diisii oleh tokoh berkualitas di republik ini. Dalam sejarahnya, Partai Golkar selalu menjadi lokomotif pembanguan. Jadi, republik ini, bangsa ini selalu dimotori kader-kader terbaik Partai Golkar,” tambahnya, dikutip dari republika.
Seperti saat ini, Budiman menyebut kabinet Indonesia Maju diisi o sejumlah kader Golkar, seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang mengisi jabatan strategis di Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Menurutnya, peran Airlangga ini penting dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi.
Selain ketua umum, kader Golkar lain yang menjadi lokomotif pembangunan saat ini adalah Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Menteri Perindustrian. Menteri Pemuda dan Olahraga juga dijabat Zainudin Amali yang juga Ketua Bappilu Partai Golkar.
Mengacu hasil survei, terdapat tren positif opini publik terhadap perbaikan ekonomi. Menurut Budiman, lokomotif perbaikan ekonomi ini adalah kerja Airlangga Hartarto. Namun demikian, Budiman menilai kerja nyata Airlangga belum berdampak besar terhadap elektabilitas partai.