Hari Jadi Ke-2, Japnas Dukung Pemulihan Ekonomi Kota Bekasi
KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Laju pertumbuhan ekonomi sebuah daerah pada masa pandemi yang 2 tahun belakangan melanda, dirasakan sangat berat. Indikasinya ialah daya beli masyarakat yang semakin menurun serta gulung tikarnya usaha dari beberapa sektor.
Di hari jadinya yang ke -2 tahun, Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) dengan tema ‘Melesat di tengah tantangan dahsyat’, ingin memberikan kontribusi nyata kepada suhu perkonomian di Kota Bekasi.
“Kami menjalin dengan semua pihak terutama guvermen pemerintah kota jadi ini luar biasa sekali, pak Jokowi sendiri menyampaikan bahwa tahun ini tahun pemulihan dan fokus pada UMKM,” kata Ketua Umum Japnas Bekasi Raya Edi Rukminto kepada media pada Senin (24/01/22).
“Pandemi ini multidimensi syok banyak teman-teman kita yang terkena dampak, tapi kita harus memberikan semangat, karena diantara yang terkena dampak itu masih banyak juga tetap tumbuh membesar, nah ini kita ingin berbagai,” imbuhnya.
Japnas Bekasi adalah komunitas pengusaha yang berdiri sejak 22 Januari 2019 dan merupakan pengurus cabang yang berada di wilayah kota Bekasi. Di hari jadinya itu, Japnas juga menggelar Anniversary pada tanggal 24 Januari dan Japnas Academy tanggal 25-26 Januari 2022. Tujuannya adalah untuk mengajak semua pelaku usaha UKM untuk naik kelas bisnisnya.
Anniversary sendiri menghadirkan Grand Master G Coach Doktor Imam Muhajirin Elfahmi sebagai narasumber.
“Kami mendukung acara Anniversary Japnas Bekasi karena selaras dengan visi kami di Truelogs yang ingin mengangkat harkat derajat para pelaku UMKM agar bisa sama-sama berkembang membangun negeri ini,” Pungkasnya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto yang juga ikut hadir dalam kegiatan itu menyebut bahwa laju pertumbuhan ekonomi banyak tergantung dari para pengusaha.
Saat ini laju pertumbuhan ekonomi di Kota Bekasi sudah mencapai 4-5 persen. Hal itu tentunya tidak lepas dari dukungan para pengusaha yang ada di wilayah Kota Bekasi.
“Karena kalau hanya bergantung hanya pada APBD yang dimiliki daerah tidak sampai satu persen untuk memotivasi terkait dengan pertumbuhan ekonomi,” kata Tri.
Target 90 persen lebih APBD yang sudah ditetapkan telah dapat tercapai, artinya secara tidak langsung telah munculnya korelasi peran pengusaha.
“Yang paling itu bagaimana memanfaatkan kesempatan yang ada pada saat hari-hari ini kita dalam dunia yang namanya digitalisasi, banyak pekerjaan – pekerjaan formal yang hilang, tapi muncul pekerjaan baru yang kemudian berhasil karena terkait dengan digitalisasi yang ada,” tukasnya.(Mam).