SUMBAWA,Harnasnews.com – Dengan total luas seluruh areal lahan tanah yang dimiliki dan menjadi asset Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Sumbawa Besar Kemenkumham NTB saat ini 30,8 Hektare terdiri dari 6 Hektare diperuntukkan bagi lokasi gedung perkantoran dan kompleks perumahan dinas, dengan sisanya sekitar 32 hektare dimanfaatkan sebagai lokasi Sarana Edukasi Asimilasi (SAE) Ai – Maja, khususnya dalam upaya pengembangan produktivitas pertanian, kehutanan dan peternakan melalui sejumlah klaster usaha yang dibentuk, dengan sistem pengelolaan dipercayakan sepenuhnya kepada kelompok kerja beranggotakan 17 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dibawah bimbingan petugas Lapas Sumbawa Besar.
Saat ini SAE Aimaja terus berupaya dikembangkan. Dalam dua tahun terakhir ini menuju kawasan Agro pertanian dan Ekowisata, ungkap Kalapas Kelas IIA Sumbawa Besar Kemenkumham NTB H.Muhammad Fadli,”kepada media ini mengawali perbincangannya dikawasan perkebunan SAE Ai-Maja.
Menurutnya,
Adapun klaster usaha produktif yang kini terus berupaya dikembangkan saat ini yakni klaster madu trigona, klaster ternak, klaster sayur-sayuran dan buah-buahan seperti Cabai, Terong dan Kelengkeng, serta klaster penanaman khusus jagung dengan memanfaatkan areal lahan seluas 20 hektare yang diharapkan pada bulan puasa April 2022 mendatang.
“Sudah bisa dilakukan panen raya jagung SAE Ai – Maja diprediksikan bisa mencapai produksi diatas 73 ton dari yang dihasilkan tahun 2021 lalu yang hanya memanfaatkan areal lahan seluas 17 hektare. Apalagi dengan dukungan bantuan benih jagung jenis NK yang didroping langsung dari Kementan Republik Indonesia,”tukasnya.
Lanjutnya, sangat optimis, hasil produksi jagung tahun 2022 ini akan lebih meningkat dari tahun sebelumnya, selain areal lahan penanamannya lebih luas, dukungan benih jagung yang baik, juga dukungan sistem penanaman dan pengelolaannya yang lebih intensif dilakukan oleh kelompok kerja warga binaan.
“Dengan harapan harga jagung dipasaran berkisar Rp 4.000 – Rp 5.000 perkilogram dalam keadaan stabil, dengan hasil yang diperoleh dinilai cukup memberikan kontribusi bagi pembenahan sejumlah sarana prasarana serta sejumlah fasilitas penunjang tidak saja di kawasan SAE Ai-Maja, tetapi juga dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga binaan termasuk pendapatan penghasilan bagi para pekerja yang tergabung dalam kelompok kerja,” harapnya.
Tambhnya, dari hasil evaluasi yang dilakukan atas kegiatan usaha yang dilakukan, khusus untuk madu trigona itu masa panennya 6 bulan sekali dengan hasil dapat mencapai 10 botol dengan menggunakan sistem penangkaran, dan klaster ternak cuma ada 6 ekor ternak milik teman-teman di Lapas yang terus dikembangkan, karena itu diharapkan bantuan Pemerintah bagi bantuan bibit ternak, begitu pula diharapkan kedepan ada peningkatan jalan aspal di kawasan SAE Ai-Maja, dengan perintisan awal pembenahan jalan masuk senilai Rp 100 Juta telah mendapatkan bantuan dari Bupati Sumbawa tahun 2021 telah tuntaskan dikerjakan dengan baik, bahkan kedepan juga kami berharap dapat dibantu bagi pembuatan sumur bor pada dua titik, sehingga pasokan kebutuhan pasokan air bagi mengairi areal pertanian dapat tercukupi dengan baik.
“Sebab sekarang ini masih menggunakan sistem tadah hujan, sementara untuk kebutuhan pasokan air bersih bagi warga binaan yang berada didalam Lapas, selain memanfaatkan pasokan air PDAM juga didukung suplai pasokan air dari sumur menggunakan mesin genzet yang diambil dari dalam kawasan perkebunan SAE Ai-Maja. Karena itu, atas nama jajaran Lapas Sumbawa Besar, kami menyampaikan atensi, apresiasi dan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak terkait, khususnya kepada Pemda Sumbawa yang telah memberikan dukungan penuh bagi pengembangan kawasan SAE Ai-Maja ini kearah yang lebih baik kedepan,” imbuhnya,(Herman)