JAKARTA, Harnasnews.com – Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyebut, strategi paling populer yang digunakan untuk pemimpin politik tetap berkuasa adalah dengan menunda pemilu. Menurutnya, menunda pemilu lebih berbahaya dari narasi presiden 3 periode.
“Ternyata penundaan pemilu adalah strategi yang digunakan untuk menerabas masa jabatan sehingga yang saya anggap itu lebih berbahaya dari narasi presiden 3 periode,” katanya dalam diskusi ‘kata pakar bila pemilu ditunda’, Minggu (6/3/2022).
Alasannya, Titi mengilustrasikan, presiden 3 periode masih mempertaruhkan peluang dia untuk bisa menjabat di periode ketiga. Dia harus berkeringat untuk menang di pemilu.
“Presiden 3 periode sama sama berbahaya karena pengingkaran terhadap konstitusionalisme demokrasi, tapi presiden 3 periode masih mempertaruhkan peluang dia untuk bisa menjabat di periode ketiga,” ucapnya.
“Jadi menerabas pembatasan jabatan melalui ikut pemilu, ikut pemilu dia bisa kalah bisa menang, tapi dia harus berkeringat untuk ikut pemilu, sehingga dia bisa punya masa jabatan lebih panjang,” sambungnya.