“Ada beberapa hal yang juga kami masukkan menjadi catatan penting, yaitu literasi dan edukasi,” kata Willy ketika dihubungi dari Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan bahwa literasi dan edukasi mengenai kekerasan seksual merupakan kunci untuk mendorong terjadinya transformasi peradaban di Indonesia.
“Menjadi peradaban yang lebih memanusiakan manusia, melindungi perempuan, anak, kaum disabilitas, dan sebagainya,” ujar dia, dilansir dari antara.
Proses penyelesaian RUU TPKS yang kini telah berlangsung dengan progresif dan kolaboratif merupakan cerminan dari transformasi peradaban di Indonesia, kata Willy. Berbagai pihak yang terlibat tidak menyusun RUU TPKS dengan semena-mena, maupun asal-asalan.