
SUMBAWA,Harnasnews – Dewan Pengawas Perumdam Batulanteh Dr. Dedi Heriwibowo didampingi tim inspektorat Sumbawa I. Made Patrya menjembatani polemik antara karyawan dan direktur Juliardi Akhir Putra dirung lantai III kantor Bupati Sumbawa.
Sayangnya, pada pertemuan tersebut hanya beberapa perwakilan karyawan yang menolak kebijakan direktur hadir. Mereka adalah Dodi Kusumah, Insan Sari, Abdurrahman, Alqudrat, dan Arbi.
Berdasarkan pantauan wartawan media ini ada lima orang perwakilan karyawan hadir dan kontra dengan direktur pada saat melakukan aksi di Gedung DPRD Sumbawa dua bulan lalu. Namun menariknya dari apa yang mereka ungkapkan ternyata dari mulai dengan tandatangannya dipalsukan sampai tidak tahunya mereka untuk mengganti direktur.
Insan Sari perwakilan karyawan mengungkapkan dirinya tidak pernah bertandatangan dan tidak pernah memberi mosi tidak percaya dengan direktur saat itu.
“Saya tidak pernah bertandatangan. Jika ada tandangan saya berarti itu dipalsukan,”katanya.
Hal senada juga dikatakan oleh Abdurrahman bahwa dirinya tidak pernah meminta pak direktur mundur. Tapi yang kami minta saat itu adalah peningkatan kesejahteraan itu saja,”berangnya.
Menurut Quadrat perwakilan karyawan lainya juga menyebutkan bahwa dirinya tidak pernah bertandatangan dan tidak pernah membaca surat.
“Tidak bertandatangan apalagi membaca surat,”pangkasnya.
Atas apa yang disampaikan oleh perwakilan yang hadir akhirnya Dewas mengecek satu persatu dan akhirnya dewas mengungkapkan bahwa dari 86 orang yang betul – betul diparaf dan ada juga yang dipalsukan. Dan sebetulnya perwakilan karyawan yang hadir ini tidak ada masalah dengan direktur.
Lanjutnya, terhadap permasalahan ini kami Dewas menyimpulkan karyawan yang berkomplik dengan direktur tidak bisa dilanjutkan dan hasil lebih lanjut akan disampaikan kepada Bupati.
“Jadi Direktur bisa turun apa bila melanggar butir – butir dari perda,”tutupnya.(HR)