Related Posts
JAKARTA, Harnasnews -Ketua DPR RI Puan Maharani mengharapkan pada momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ini pendidikan Indonesia bisa semakin maju.
“Kunci majunya pendidikan tak hanya ada pada pemerintah, guru atau siswa didik, namun seluruh elemen bangsa,” kata Puan dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin, menanggapi Peringatan Hardiknas.
Hal itu, kata Puan, sesuai semangat yang digaungkan Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara.
“Ki Hajar Dewantara pernah menyampaikan bahwa setiap orang bisa menjadi guru, dan setiap rumah bisa menjadi sekolah. Itu artinya pendidikan dapat dilakukan di mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun,” katanya, dilansir dari antara.
Dia mencontohkan orang tua di rumah bisa berperan mengajarkan anaknya. Apalagi di masa pandemi COVID-19 di mana sekolah dapat digelar secara daring, maka peran orang tua sangat penting bagi perkembangan setiap anak.
“Harus diingat bahwa guru pertama anak adalah orang tuanya,” kata Puan seraya mengucapkan Selamat Hardiknas kepada seluruh insan pendidik dan peserta didik seluruh Indonesia.
Meskipun demikian, Puan menegaskan bahwa peran pemerintah tetap sangat penting untuk mendorong pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh Indonesia.
Dia mengapresiasi sejumlah program pemerintah yang bisa berperan penting dalam pemerataan akses pendidikan. Salah satunya adalah Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang memberikan kesempatan bagi siswa tidak mampu untuk menyelesaikan pendidikan sampai tingkat perguruan tinggi.
“Saya berharap melalui KIP semua generasi muda punya kesempatan yang sama dalam dunia pendidikan. KIP wujud kehadiran negara dalam pengembangan SDM Indonesia. Saya tidak ingin ada anak Indonesia yang tidak bisa menempuh pendidikan tinggi karena masalah biaya,” katanya.
Ketua DPP PDIP menekankan bahwa pendidikan sangat penting bagi Indonesia untuk menuju negara maju. Apalagi Indonesia saat ini sedang mengalami bonus demografi di mana mayoritas penduduknya berusia produktif.
Akses terhadap pendidikan menjadi penting untuk bisa mencetak tenaga kerja yang berkualitas, katanya.
“Kita memiliki sekitar 270 juta penduduk yang terbesar ke-4 di dunia. Mayoritas generasi muda sering disebut bonus demografi. Ini kesempatan luar biasa untuk Indonesia karena kemajuan bangsa tergantung kemajuan manusianya,” ujarnya.(qq)