TANGERANG, Harnasnews – Sosok muda Abraham Garuda Laksono mengingatkan kalangan muda milenial agar tidak menjadi generasi “Bento” yang hanya asik sendiri dan tidak acuh pada kondisi lingkungan sekitar.
Abraham menyampaikan hal itu di depan siswa SMA Negeri 8 Kota Tangerang, Banten, saat menjadi pemateri pada kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Selasa (14/6/2022).
Menurut Abraham, musisi Iwan Fals lewat lagu “Bento” dalam liriknya, “persetan orang susah karena aku, yang penting asyik”, telah memberi pesan kepada kaum milenial untuk acuh dan peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar.
“Jangan sampai kita kaum milenial menjadi generasi “Bento” yang bersenang-senang di atas penderitaan orang lain,” ungkap Abraham.
Menurut Abraham, derasnya ideologi transnasional masuk ke Indonesia bisa meruntuhkan moral bangsa terutama kalangan muda milenial sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, jebolan James Cook University Singapura pada usia 19 tahun itu mengajak siswa SMA Negeri 8 Kota Tangerang untuk lebih memahami dan mendalami lagi Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Sebabnya, kata dia, ketika ideologi Pancasila terkikis dari kehidupan berbangsa, maka masyarakat pun akan terombang-ambing lantaran tercerabut dari akar budaya bangsa.
“Generasi milenial harus tahu dan cinta Pancasila untuk menangkal derasanya ideologi asing yang tidak sejalan dengan jati diri bangsa kita,” ucapnya.
Abraham menekankan, bahwa jika paham asing yang tidak sejalan dengan Pancasila itu tak ditangkal, maka akan merubah cara pandang dan cara hidup di masyarakat.
“Kalau kelompok milenial ini tidak peduli lagi terhadap Pancasila sebagai ideologi bangsa . Maka ujungnya akan menghancurkan negara kita menjadi terpecah-pecah,” ujarnya.
Gaya Hidup Hedonisme Abraham juga menyampaikan, bahwa pengaruh ideologi transnasional dan kemajuan teknologi informasi dapat menimbulkan gaya hidup hedonisme dan konsumerisme di kalangan generasi milenial.
Kedua paham itu, menurut Abraham, bisa mengubah perilaku dan pandangan hidup generasi milenial yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup.
“Bisa kita lihat juga dari kasus Indra Kenz misalnya. Bagaimana kita disodorkan dan diiming-iming keuntungan besar secara instan. Menjadi orang kaya dadakan, tanpa harus kerja keras banting tulang,” ungkapnya.
Atau dalam kasus lebih sederhananya, imbuh Abraham, seperti dalam kecelakaan mobil yang mengangkut ikan lele terguling di jalan.
“Bukan ditolongin, tapi lelenya pada diambilin. Kan itu namanya rakyat susah “menjarah” orang susah,” katanya.