JAKARTA, Harnasnews – Indonesia Police Watch (IPW) meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolres Kepulauan Sangihe AKBP Denny Wely Wolter Tompunuh lantaran anak buahnya diduga bertindak represif terhadap masyarakat dan berpihak pada perusahaan tambang.
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan, tindakan represif dan ancaman yang diduga dilakukan aparat kepolisian terjadi saat warga Kampung Bowone, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut), berunjuk rasa menutup jalan agar alat berat PT Tambang Mas Sangihe (TMS) yang dikawal aparat masuk ke areal perusahaan tambang emas.
Di mana dalam aksi demo yang dilakukan oleh warga sempat terjadi kericuhan. Insiden itu diduga karena dipicu sikap-sikap provokatif anggota Polres Kepulauan Sangihe.
Meksi tidak ada korban luka maupun meninggal dalam peristiwa unjuk rasa yang terjadi sejak Senin 13 Juni hingga Rabu 15 Juni tersebut, namun para warga dinilai masih trauma dengan sikap aparat kepolisian yang menakut-nakuti warga dengan ancaman pidana bagi warga yang menutup jalan.
Sugeng mengatakan, unjuk rasa yang dilakukan masyarakat Sangihe itu terjadi, karena mereka (warga) telah memenangkan gugatan terhadap PT TMS, dimana PTUN Manado telah membatalkan ijin tambang PT TMS, sehingga perusahaan tidak bisa lagi melakukan kegiatan di kawasan tambang emas tersebut.
“Tapi, pihak perusahaan melakukan pembangkangan dengan memasukkan alat berat dan ini ditentang oleh masyarakat,” ungkap Sugeng dalam keterangan tertulisnya yang diterima Harnasnews, Sabtu (18/6/2022).