“Pada dialog iklim hari ini, kami telah membahas percepatan dan transisi yang adil ke energi berkelanjutan dan Ocean 20, keuangan biru, dan mencari modal untuk lautan,” katanya saat hadir secara daring dalam Tri Hita Karana Forum Climate Road To G20 Dialogue, Kamis.
Pesan yang jelas dari musyawarah hari ini, lanjutnya, terkait prioritas penyesuaian transisi energi dan energi yang terjangkau, serta memastikan manfaat dan biaya terdistribusi secara merata.
Menko Airlangga menyampaikan, pada Presidensi G20 Indonesia, dunia tengah berada dalam kondisi kritis karena harus menghadapi tantangan makro ekonomi global dan krisis iklim.
“Dalam situasi yang menantang ini, kepemimpinan Indonesia sebagai Presidensi G20 menjadi lebih penting dari sebelumnya. Indonesia memiliki keunikan dalam keragaman, alam, manusia dan modal ekonomi,” ujarnya, dikutip dari antara.
Selama dekade terakhir pun, Pemerintah Indonesia juga telah menunjukkan kemitraan lokal dan global sebagai pionir implementasi desain dan prinsip solusi keuangan yang inovatif dan terpadu.