Serap Aspirasi, Warga Bantargebang Keluhkan Banyaknya Tawuran
KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Warga Bantargebang keluhkan banyaknya aksi tawuran di wilayahnya. Hal ini disampaikan oleh warga saat kegiatan ‘Serap Aspirasi Cari Solusi’ di aula kantor kecamatan Bantargebang pada Selasa (01/11/22).
Aksi tawuran yang terjadi, tidak lepas dari peran media sosial, sehingga aksi tawuran itu cepat tersiar dan tersebar di berbagai kalangan. Hal ini merupakan salah satu dari dampak negatif dari perkembangan era 4.0.
“Saat ini eranya sudah berubah, eranya sudah digital. ada perubahan mendasar, ada perubahan yang fundamental terkait dengan sikap perilaku dengan adanya kemajuan pesat teknologi sehingga berpengaruh terhadap semua sisi kehidupan,” kata Wakapolres Metro Metro Bekasi Bekasi Kota AKBP. Rama Samtama Putra didampingi Kapolsek Bantargebang Kompol. Samsono
Dikatakan Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Rama Samtama Putra, bahwa rasa aman adalah kebutuhan dasar masyarakat. Untuk itu, selain polri, peran serta warga masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam menciptakan Kamtibmas.
“Rasa aman ini adalah kebutuhan paling dasar, kenapa saya katakan demikian karena, orang kalau tidak aman, maka mau apa-apa juga stress, mau aktifitas takut, mau ke pasar saja takut. Maka saya tentu saya katakan rasa aman itu kebutuhan dasar,” ujarnya.
“Hari ini kedapatan mengunjungi kecamatan Bantargebang. Apa tujuannya, tidak lain dan tidak bukan adalah membangun komunikasi yang pertama, menjalin silaturahmi. Yang kedua tentu kami ingin menyerap berbagi keluhan, aspirasi dari bapak ibu yang ada di wilayah Bantargebang ini,” ungkap Wakapolres
Sesuai dengan tugas pokok polri khususnya di pasal 13 undang-undang Nomor 2 tahun 2002 bahwa tugas pokok Polri mencakup 3 hal yaitu, Pertama memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, memberikan perlindungan, pengamanan dan pelayanan serta penegakan hukum.
Namun, semua itu akan berhasil jika mendapat dukungan dan peran serta semua pihak termasuk masyarakat sekitar
“Ini tidak bisa serta-merta hanya menjadi tugas kepolisian tetapi rasa aman ini harus kita semua berbeda dengan tanaman. Oleh karena itu substansi hari ini kita hadir menyerap aspirasi untuk sama-sama kita bangun, sama-sama kita buat komitmen,” imbuhnya.
Menyoroti fenomena yang terjadi di beberapa wilayah di Kota Bekasi, salah satunya kecamatan Bantargebang dengan aksi kenakalan remaja, Wakapolres menjelaskan bahwa hal itu merupakan salah satu dampak negatif dari media sosial.
“Ini tak lain tak bukan pengaruh perkembangan teknologi. Oleh karena itu kita juga harus pandai-pandai menyikapi, saya yakin dan percaya menyikapi fenomena gangguan Kamtibmas di Bantargebang ini luar biasa tadi yang disampaikan pak camat ternyata cukup sinergis,” kata Wakapolres.
Dalam kegiatan itu juga dihadiri oleh Camat Bantargebang Cecep Miftah, Danramil Bantargebang, para tokoh serta perwakilan warga dan lurah.
Camat Bantargebang Cecep Miftah berharap dengan kegiatan Serap Aspirasi itu suasana Kamtibmas akan tetap terjaga.
“Harapannya tentunya dari giat ini, seperti yang tadi disampaikan oleh pak Wakapolres, keamanan, kenyamanan di wilayah kecamatan Bantargebang akan terwujud,” katanya.
Diketahui bahwa Polsek Bantargebang dengan jumlah personil 90 harus memberikan perlindungan dan pengayoman di 2 kecamatan yaitu Mustikajaya dan Bantargebang dengan jumlah penduduk sekitar 310.000 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak ialah kecamatan Mustikajaya yang mencapai 200.000 jiwa. (Mam)