“Secara progres konstruksi kereta cepat mencapai hampir 80 persen, dan untuk investment progress telah mencapai 90,60 persen,” ujar Wamen BUMN II yang disapa Tiko dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI seperti dipantau di Jakarta, Selasa.
Tiko mengatakan, untuk 10 persen terakhir terkait dengan investment progress memang membutuhkan dukungan pembiayaan baru yang saat ini sedang diusahakan baik melalui permodalan maupun pinjaman dari China Development Bank (CDB).
Panjang proyek kereta cepat sudah mencapai 142,3 km, di mana secara fisik sudah terhubung utuh dari ujung ke ujung, dari Halim sampai dengan Tegalluar baik secara elevated, subgrade, maupun yang di terowongan.
Intinya seluruh bagian subgrade dan terowongan yang semula merupakan tantangan telah diselesaikan. Pada Januari 2023 diharapkan penyelesaian subgrade dan terowongan tuntas, kemudian akan dilakukan berbagai macam uji coba atau testing.