SURABAYA,Harnasnews – Peserta didik Jawa Timur kembali menorehkan prestasi membanggakan. Kali ini, prestasi disumbangkan oleh siswa berkebutuhan khusus melalui Lomba Keterampilan Siswa Nasional bagi peserta didik berkebutuhan khusus (LKSN PDBK) 2022 yang diselenggarakan oleh Puspresnas Kemdikbud Ristek pada 24-27 Oktober 2022. Sebanyak 3 medali emas dan 2 medali perak diraih. Atas perolehan ini, Jawa Timur menjadi Juara Umum untuk pertama kalinya.
Mereka yang menyumbangkan medali emas yakni, Annisa Nur Kamila dari SLBN Gedangan kab. Sidoarjo dengan bidang keterampilan Kecantikan, Akbar Setiawan SLBN Pandaan Kab. Pasuruan bidang keterampilan Hantaran dan Rosadatul Kibtiyah dari SMALBN Bondowoso dengan bidang keterampilan menjahit.
Selanjutnya medali perak di raih oleh Wahyu Wulandari dari SLBN Pembina Tingkat Nasional Bagian C Kab. Malang dengan bidang keterampilan membatik, dan Reza Abdul dari SLBN Pandaan Kab Pasuruan dengan bidang keterampilan merangkai bunga.
Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi pun memuji semangat dan motivasi anak-anak istimewa dalam berkompetisi. Menurutnya ditengah keterbatasan dan kekurangan secara fisik yang dimiliki, siswa berkebutuhan khusus mampu menunjukkan jiwa kompetitifnya.
Ajang bergengsi tahunan ini, dinilai Wahid menjadi wadah dan aktualisasi diri bagi siswa berkebutuhan khusus.
“Anak-anak ini tak kenal lelah dalam mengembangkan minat, bakat dan prestasi. Mereka terus belajar dan berani berkompetisi, ini yang harus kita tiru, mereka anak-anak Jawa Timur yang hebat,” ujar Wahid, Selasa (8/11).
Lebih lanjut, Wahid menyebut jika prestasi ini buah dari kerja keras semua pihak, baik guru maupun kepala sekolah yang memberikan pembinaan secara matang kepada siswa. Bahkan, beberapa sekolah meminta pihak industri untuk mendampingi latihan siswa secara langsung.
Sementara itu, Kabid PKPLK Dindik Jatim, Suhartono menambahkan kematangan penampilan siswa tidak lepas dari hasil proses seleksi yang diadakan di tingkat kab/kota hingga provinsi yang melibatkan juri dari berbagai profesi profesional, seperti dari industri, praktisi dan akademisi.
Mas Ton sapaan akrabnya menyebut, dukungan Dinas Pendidikan sendiri terlihat dengan mencarikan juri berkualitas. Apalagi, mereka yang mewakili Jawa Timur telah terbiasa dengan keterampilan berbasis vokasi istimewa yang diluncurkan pada tahun 2020 lalu.
“Para siswa ini banyak melakukan latihan, disamping itu juga mereka sudah menerapkan vokasi istimewa. Sehingga dapat mematangkan keterampilan yang dimiliki siswa,” tandasnya.
Suhartono juga menyampaikan terimakasih atas semangat kepala sekolah, pengawas dan guru pendamping yang begitu respek dan mendukung penuh program vokasi istimewa. Sehingga keterampilan dan bakat minat siswa berkebutuhan khusus dapat menghasilkan prestasi di level nasional.[PUL]