JAKARTA, Harnasnews – Pemerintah diminta untuk melakukan deteksi dini sehingga peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astanaanyar Bandung tidak kembali terjadi di daerah lain.
Direktur eksekutif Parasanda Bumi Pertiwi (Prabu Foundation), Asep Muhargono menilai peristiwa pengeboman yang terjadi di Polsek Astanaanyar merupakan peringatan keras bagi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).
Menurutnya, peristiwa tersebut merupakan sinyalemen bahwa program deradikalisasi yang selama ini dilakukan oleh BNPT dinilai kurang maksimal.
“BNPT harus menggandeng para mantan aktivis NII yang memahami betul faham yang selama ini dianut oleh kelompok islam radikal. Untuk mengajak mereka kembali ke pangkuan NKRI terhadap orang memiliki faham radikal harus dengan pendekatan persuasif sebagaimana mereka mencuci otak masyarakat,” ujar Asep yang juga mantan anggota Laznah NII KW 9 saat diminta keterangannya oleh Harnasnews, Selasa (13/12/2022).
Asep mengatakan, untuk memahamkan kelompok radikal tidak cukup dengan seminar ataupun forum diskusi. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana melakukan pendekatan personal bahwa faham yang selama ini yang mereka anut adalah merupakan kekeliruan yang sangat jauh dari nilai-nilai islam.
“Mereka biasanya hidup mengasingkan diri. Nah di situlah kita harus bisa memetakan dari mana kelompok dan faham yang dianutnya. Karena dipastikan ada struktur imamahnya. Tinggal bagaimana pola pendekatan yang kita lakukan. Jika kita semakin jauhkan maka di situlah mereka akan mencari pembenaran diri. Ini tanggung jawab kita bersama bagaimana orang memiliki faham radikal itu kita rangkul dan disadarkan,” tandas Asep.
Sebab, kata Asep, mereka yang tergabung dalam kelompok islam radikal itu biasanya saat aktf di NII itu cukup lama. Jadi jika mereka disadarkan oleh orang yang hanya memahami kelompok itu hanya kulitnya saja maka mustakhil akan mendengarkannya.
“Buktinya, selama ini BNPT telah menggelontorkan anggaran untuk program deradikalisasi tidak sedikit, tapi faktanya masih ada saja bom bunuh diri. Untuk itu Prabu Foundation siap bekerjasama dengan BNPT dalam rangka menekan aksi teroris dan mengajak kelompok-kelompok islam radikal agar kembali ke jalan yang benar,” tegasnya.
Asep menegaskan bahwa anggota yang tergabung dalam Prabu Foundation selama ini menitikberatkan pada penyadaran terhadap pelaku-pelaku aktivis gerakan NII atau kelompok gerakan islam radikal lainnya.