Relawan Tuding Pemkab Cianjur Persulit Pengajuan Bantuan Ke Warga Korban Gempa
CIANJUR, Harnasnews – Walaupun sudah didemo oleh Aliansi Masyarakat Peduli Gempa terkait dugaan penyunatan dan penggelembungan data penduduk ke Pendopo pada ( 22/12) pekan lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur dinilai masih mempersulit segala hal di tengah keadaan, pasca musibah gempa bumi yang terjadi di wilayahnya.
Hal itu terbukti saat tim relawan yang berjumlah 15 anggota dari berbagai daerah mendatangi Pendopo Cianjur untuk melaporkan bahwa tim relawan sudah mendatangi ke beberapa wilayah dan sudah di data.
“Eh ternyata proses pengambilan logistik di Pendopo sangat ribet karena harus ada surat pengajuan bantuan dari RT/RW, Desa dan Kecamatan,” ungkap Niko Rastagil dalam akun pribadinya Instagram niko_rastagil, Kamis (29/12/2022).
Lanjut Niko, setelah melalui beberapa tahap baru di setujui oleh pihak Pendopo untuk mengeluarkan bantuan logistik.
“Itupun harus melalui Kecamatan, Desa, RT/RW baru ke warga korban bencana gempa. Jadi kita boro boro ngurusin administrasi memikirkan keluarga korban maupun rumah reruntuhan aja sudah pusing,” tutur Niko.
Niko mengakui, sejak hari pertama gempa bumi hingga sekarang dari pihak Kepala Desa maupun Kecamatan tidak ada yang mengucapkan terima kasih kepada tim relawan.
Bahkan ketika tim relawan akan memberi informasi kepada pemerintah terkait adanya posko mandiri yang akan handover karena tim relawan akan pulang.
“Yang artinya distribusi logistik harus dilanjutkan karena kami mempunyai data untuk 5 kampung dengan 48 titik pengungsian,” ucapnya.
Niko merasa terkejut ketika ada oknum ASN yang mengaku sebagai Camat dan dari Koramil menuding tim relawan meminta logistik, padahal pihaknya akan memberi informasi dan asesment untuk warga yang disuplay logistik.
“Kami malah di usir oleh oknum Camat bahkan dia bilang ke tim relawan bahwa kalian tidak usah mikirin warga saya,” katanya.
Tapi walaupun begitu kata Niko, tim relawan tetap membantu warga yang terdampak musibah walaupun pemerintah setempat tidak menganggap keberadaan tim relawan.
“Tim relawan kami masih ada di beberapa titik untuk membangun hunian sementara dan tempat ibadah,” pungkasnya. (Ded)