Kurang Akses Dan Diduga Bocor, Operasi Yustisi di Apartemen Mutiara Hanya Dapatkan 2 Pasangan Muda Mudi
KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Menindaklanjuti kejadian berdarah di area apartemen Mutiara, petugas gabungan dari Polsek Bekasi Selatan bersama Satpol PP Kecamatan Bekasi Selatan lakukan operasi Yustisi di Apartemen Mutiara, Jl. A. Yani, Bekasi Selatan pada Selasa (03/01/23).
“Kita pemkot Bekasi khususnya kecamatan Bekasi Selatan melaksanakan operasi Yustisi yang mana kita melibatkan satpol Bekasi Selatan, dan target utamanya apartemen mutiara, dan malam hari ini kita mendapatkan pasangan yang memang tidak memiliki surat nikahnya, makanya kita amankan ke kecamatan untuk nanti di proses, kita panggil kedua orang tuanya dan membuat surat pernyataan,” ungkap MP Kecamatan Bekasi Selatan, Victor Yudistira Antoro kepada media
Pada kegiatan itu Kapolsek Bekasi Selatan Kompol. Budiyono juga nampak ikut didampingi Kanit Intelkam serta Padal Ipda Nopiyanti dan jajaran. Kegiatan itu merupakan tindaklanjut dari kasus yang telah terjadi pada malam pergantian tahun.
Tewasnya seorang pria akibat dikeroyok oleh sejumlah pria lain yang sebelumnya terjadi cekcok di kamar lantai 15 di apartemen mutiara. Pria itu tewas bersimbah darah dengan luka tusuk di bagian perut.
Polisi dari Sat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota segera melakukan tindak lanjut atas kejadian itu dan segera menangkap pelaku berikut barang bukti.
“Hal ini kita laksanakan karena memang pada tanggal satu kemarin kita menemukan ada kejadian di sekitaran apartemen mutiara yang berdampak memang terhadap prostitusi online itu,” imbuhnya.
Dugaan alih fungsi apartemen menjadi sarang prostitusi online marak di Kota Bekasi, salah satunya di Bekasi Selatan yang terdapat beberapa apartemen.
“Untuk malam ini karena memang keterbatasan waktu, karena memang kita juga dapat perintah langsung dari pak Plt tadi, untuk mendata apartemen-apartemen yang memang melakukan praktik-praktik prostitusi itu, untuk hari ini kita laksanakan dari apartemen mutiara, dan nanti selanjutnya memang pasti kita akan datangin setiap apartemen-apartemen yang ada di Bekasi selatan,” kata Victor
Petugas gabungan juga mengalami kendala saat mencoba masuk ke kamar-kamar apartemen yang disewakan, karena minimnya akses yang diberikan oleh pihak apartemen mutiara.
“Yang pertama adalah kurangnya komunikasi dari antara pemilik atau pengelola apartemen, kita susah sekali untuk menembus sampai masuk dan kekurangan akses, itu yang menjadi kendala untuk kami,” ungkap Victor.
Dalam kegiatan itu, petugas hanya mengamankan 2 pasang muda mudi yang kedapatan berada di dalam satu kamar di apartemen lantai 20 dan lantai 11. Dua pria dan dua wanita diminta petugas menunjukkan KTP, namun 2 wanita diketahui tidak memiliki identitas.
“Dan tadi kita juga sudah berkomunikasi dengan baik security dengan pengurus apartemen mutiara, kita diizinkan untuk naik, dan kita dapatkan 2 pasangan,” imbuhnya.
Petugas kemudian menggelandang pasangan muda mudi berinisial RDH(21,perempuan) HD(19), MB (20, perempuan) RYA (23) ini ke kantor kecamatan Bekasi Selatan untuk dilakukan pendataan serta membuat surat perjanjian. Orang tua mereka diminta untuk menjemputnya.
Kegiatan razia itu juga diduga bocor lantaran beberapa kamar yang coba diketuk petugas ternyata kosong namun, dari data petugas receptionis, kamar itu terisi. Ada juga kamar yang terlihat baru saja ditinggalkan penyewanya dan entah kemana orang yang ada di dalamnya.
“Saya pastikan memang SP ini baru keluar hari ini dan informasi ini sangat tertutup dan sangat silent, tadi jam 8 karena kita menghindari keramaian,” tukasnya.
Bukan hanya di sejumlah apartemen, praktik prostitusi online juga juga terjadi di rumah-rumah kos yang ada di Bekasi Selatan. Hal ini juga berdasarkan aduan warga sekitar yang mengeluhkan praktik prostitusi di wilayahnya. (Mam)