JAKARTA, Harnasnews – PT PLN (Persero) tidak mengkhawatirkan ancaman krisis energi global mengingat tata kelola energi primer nasional yang kokoh saat ini.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, di Jakarta, Rabu, mengatakan melihat krisis energi di berbagai negara, PLN memastikan kelistrikan nasional dalam kondisi yang aman.

“Pemadaman listrik massal seperti yang terjadi di Pakistan tidak akan terjadi di Indonesia,” kata Darmawan Prasodjo dalam keterangannya.

Darmawan memastikan PLN telah melakukan langkah-langkah strategis, salah satunya dengan penguatan pasokan energi primer pembangkit listrik untuk menjamin keandalan suplai listrik ke pelanggan.

PLN telah mengantisipasinya dengan three line of defence energi primer untuk pembangkit listrik, yakni dengan menggunakan batu bara, gas, dan bahan bakar minyak (BBM). PLN memperkuat sistem kelistrikan nasional demi menghadapi krisis energi global.

“Kondisi kelistrikan nasional Indonesia dalam kondisi yang sangat aman. Setiap pilar sistem kelistrikan kita sangat kokoh. Demi memastikan pasokan listrik terjaga, kami pastikan kecukupan energi primer seluruh pembangkit di Indonesia lebih dari cukup,” katanya pula.

Ketangguhan pasokan energi primer tersebut diperoleh dari hasil perjuangan PLN dan Pemerintah dalam melakukan enforcement tata kelola energi primer setelah kejadian krisis batu bara pada akhir 2021.

PLN telah melakukan penataan ulang kontrak menjadi jangka panjang dan kokoh. Selain itu, langkah pengawasan dilakukan tidak hanya melalui fisik di lapangan, tetapi juga dengan integrasi sistem monitoring digital.

“Kami integrasikan sistem digital PLN dengan sistem digital Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, sehingga dapat dilakukan corrective action secara cepat, tepat, dan terukur,” ujar Darmawan.