“Saat kita memperlakukan rekan-rekan kita yang terpapar paham radikal terorisme, kita ibaratkan seperti memperlakukan orang yang terpapar virus COVID-19. Kita harus peduli dan empati kepada mereka, namun kita juga harus tegas agar mereka isoman dan tidak menyebarkan virusnya ke orang lain,” ujar Nurwakhid dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Selain itu, penguatan nilai-nilai Pancasila juga penting dilakukan kepada mitra deradikalisasi. Pasalnya, Pancasila adalah ideologi yang paling ideal bagi Indonesia. Dalam Pancasila juga berisi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Ia mengungkapkan, selama ini, kelompok radikal terorisme selalu membenturkan Pancasila dengan agama Islam. Padahal, Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran Islam, bahkan Pancasila berisi nilai-nilai ajaran Islam.