Pemkot Pasuruan Mengutamakan Musyawarah Serta Komunikasi Dalam Penataan Kawasan Alun-Alun
PERISTIWA
PASURUAN, Harnasnews – Pada hari Senin (27/03/2023), Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan yang dipimpin Walikota Saifullah Yusuf, didampingi Wakil Walikota Adi Wibowo terus melakukan penataan di Kawasan Alun-Alun Kota Pasuruan dengan melakukan Simulasi Penertiban.
Pada kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB, di hadiri seluruh jajaran Forkopimda Kota Pasuruan yang meliputi Kapolres Pasuruan Kota, Dandim 0819/Pasuruan, Ketua DPRD Kota Pasuruan, serta jajaran Dinas terkait dari Pemkot Pasuruan.
Dalam kegiatan Penertiban Kawasan Alun-Alun Kota Pasuruan sempat mendapatkan penolakan dari Pedagang Kaki Lima (PKL), Juru Parkir (Jukir), dan beberapa Pengusaha yang berdagang di Kawasan Alun-Alun Kota Pasuruan.
Diketahui bahwa Pemkot Pasuruan melakukan beberapa perubahan peraturan di Kawasan alun-alun, yakni PKL akan berjualan disisi seberang alun-alun yang dimulai pada pukul 15.00 WIB, untuk parkir kendaraan akan di alihkan ke kantong-kantong parkir yang telah disediakan Pemkot Pasuruan.
Beberapa perubahan tersebut mendapat penolak, karena dirasa merugikan bagi PKL, Jukir, maupun pelaku usaha yang berada di kawasan alun-alun Kota Pasuruan. Sehingga seluruh PKL, Jukir, serta beberapa pelaku usaha mendatangi Walikota Pasuruan, Gus Ipul bersama Forkopimda yang berada di depan TIC Kota Pasuruan.
Kedatangan para PKL, Jukir, serta beberapa pengusaha Toko disambut hangat oleh Walikota Pasuruan, dengan mendengarkan beberapa keluhan dari PKL, Jukir, serta Pelaku Usaha.
“Disini saya hanya ingin melakukan simulasi Penertiban Kawasan Alun-alun. Tapi dengan kedatangan bapak dan ibu, sekarang saya ingin mendengar apa yang menjadi kendala dari simulasi ini, serta akan mencari jalan keluar yang terbaik,” ujar Walikota Pasuruan, Saufullah Yusuf yang akrab dipanggil Gus Ipul saat menerima keluhan.
Setelah itu, Gus Ipul memerintahkan jajaran untuk tetap melakukan simulasi penertiban kawasan alun-alun tapi dengan konsep yang berbeda. PKL masih bisa berjualan, namun agak dimajukan sehingga tidak menggelar tikar di atas trotoar alun-alun, Jukir masih bisa memarkir di sisi seberang alun-alun dengan syarat tidak menimbulkan kemacetan, dan dapat diterima oleh pelaku usaha di kawasan alun-alun.
“Disinilah pentingnya musyawarah dan komunikasi sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Kami bersama jajaran masih menjadikan PR untuk penataan alun-alun supaya bisa lebih nyaman dan tidak terlihat kumuh. Yang pada intinya Pemerintah akan melakukan yang terbaik agar seluruh masyarakat nyaman, seperti jargon saya dengan mas Adi (Wakil Walikota, red) yakni Pasuruan Kota Madinah,” jelas Gus Ipul kepada awak media.(Hid)