SURABAYA,Harnasnews – Panitia Seleksi Nasional Penerima Mahasiswa Barun (SNPMB) umumkan hasil Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Selasa (28/3).
Dari 600 ribu jumlah pendaftar se Indonesia, sebanyak 143 ribu calon mahasiswa baru diterima pada jalur ini.
Di Universitas Airlangga (Unair), sebanyak 1.835 calon mahasiswa diterima pada jalur dari total jumlah pendaftar sebanyak 20.735 peserta.
Jumlah penerimaan ini meningkat jika dibandingkan tahun lalu.
Sebab, tahun ini D3 Vokasi Unair masuk dalam pilihan SNBP. Selain itu, jumlah tersebut juga meningkat dari 4 persen dari daya tampung.
Penambahan daya tampung ini karena penerimaan di jalur Platinum sebanyak 69 Camaba diterima pada jalur Platinum, dan 34 Camaba penerima Golden Ticket.
Rektor Unair, Prof Moh Nasih meminta bagi mereka yang dinyatakan lolos pada jalur SNBP ini untuk segera melakukan daftar ulang melalui website Unair mulai 30 Maret-5 April 2023.
Ada beberapa persyaratan khususnya berkaitan dengan status ekonomi orangtua juga harus dicantumkan oleh camaba.
“Siapkan dokumen-dokumen penting pendukung terumata bagi camaba calom penerima KIP Kuliah akan dimasukkan di reg maba dengan mengisi beberapa data khususnya status ekonomi,” imbau Nasih.
Ia menekankan jika camaba yang dinyatakan lolos SNBP tidak segera daftar ulang, maka yang bersangkutan akan di black list kepesertaannya dari PMB PTN selama 2 tahun.
Di samping itu, alokasi sekolah untuk PMB PTN akam dikurangi penerimaannya. Ini kata Nasih bentuk sangsi tegas agar camaba tidak main-main melalui jalur SNBP. Sebab, tahun lalu saja ada 16 sekola yang menjadi catatan Unair karena siswanya tidak melakukan daftar ulang.
Dalam penerimaan SNBP tahun ini, Nasih juga menyebut Unair memecahkan rekor untuk peserta yang diterima terbanyak dari status KIP Kuliah.
Yakni mencapai 507 camaba. Tentu jumlah ini akan diverifikasi lebih lanjut oleh tim PMB Unair.
Nasih merinci calon penerima KIP Kuliah terbanyak terdapat di prpdi Keperawaran dengan 21 peserta.
Kemudian prodi Ekonomi Pembangunan dengan 17 peserta dan FK dengan 3 peserta. Sisanya tersebar hampir merata di seluruh prodi Unair.
“Kita menerima calon penerima KIP Kuliah hingga 503, tahun-tahun sebelumnya hanya diangka 200-300an camaba. Ini artinya ada 27,63 persen komposisi dari camaba yang dinyatakan lolos pada jalur ini.
Angka ini sangat tinggi, sehingga kami akan lakukan verifikasi. Memang ada 1,2 yang gagal karena tidak masuk dalam spesifikasi bidik misi.
Sepanjang yang bersangkutan benar-benar miskin dan masuk kategori KIP Kuliah Unair akan jamin penerimaan,” tegasnya.
Lebih lanjut, jika banyak camaba KIP Kuliah yang diterima pada jalur SNBP dan SNBT maka KIP Kuliah tidak akan dibuka untuk jalur Mandiri. Akan tetapi, Nasih berharap akan ada skema KIP Kuliah untul jalur Mandiri Unair.
Terkait keketatan jurusan dalam SNBP, Nasih mengatakan jika FK Unair masih mendominasi dengan tingkat keketatan mencapai 3,74 persen.
Disusul prodi Psikologi dengan 4,2 persen, Keperawatan dengan 4,25 persen dan Ilmu Komunikasi dengan 4,64 persen.
“Ada 334 camaba rangking satu yang diterima jalur ini. Untuk FK average rangkingnya 1.47 sedangkan Psikologi Unair average rangking 2.36.
Selain ranking disekolah, indeks sekolah juga menjadi pertimbangan. Jadi meskipun dia rangking 1 tapi indeks sekolahnya tidak bagus ini juga bisa jadi belum diterima di Unair,” terangnya.
Nasih juga menyebut, ada tiga prodi yang tahun ini didominasi 100 persen peremouan pada penerimaan SNBP. Diantaranya Kebidanan, Ilmu Gizi dan Teknik Gigi.
Nasih juga menyebut pihaknya melakukan evaluasi usai penerimaan SNBP diumumkan. Dimana D3 Vokasi menjadi perhatiannya tahun ini.
Mengingat ada peningkatan signifikan di beberapa prodi. Seperti prodi favorit Teknologi Pencitraan, Radiologi dan Laboratorium Medis.
“Prodi-prodi ini memiliki peminat luar biasa. Ini prodi yang mampu mengantarkan lulusan mendapat pekerjaan sebelum lulus dan masih sangat dibutuhkan. Secara umum keketatan masih bagus secara keseluruhan,” jabarnya.
Sedangkan prodi-prodi minim peminat, lanjut Nasih yakni D3 Paramedik Veteriner. Padahal menurut Nasih prodi tersebut sangat menjanjikan dan dibutuhkan klinik hewan. Namun, jumlah peminat masih belum sebanyak daya tampung.
Kedua, prodi teknologi rekayasa instrumentasi dan kontrol. Prodi ini setara dengan S1 Robotika.
Namun, masih sangat minim peminat. Nasih mengakui jika prodi ini masih minim sosialisasi. Sehingga dalam jalur SNBT mendatang, pihaknya berharap daya tampung bisa terpenuhi pada prodi ini.(Pul)