JAKARTA, Harnasnews – Pertumbuhan dan perkembangan startup di dunia membawa budaya atau istilah baru dalam peradaban. Interaksi digital yang menghasilkan keuntungan, menciptakan standar baru dalam dunia usaha.
Untuk itu, DPR mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya. Hal ini untuk meningkatkan penjualan.
‘DPR mendorong segala aspek masyarakat khususnya yang bergerak di bidang UMKM untuk memanfaatkan segera dan semaksimal mungkin semua platform digital. Yang mendukung upaya menyukseskan dunia UMKM,” kata Meutya Hafid dalam keynote speakernya pada acara webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Optimalisasi Ruang Digital Bagi UMKM, Rabu (5/4).
Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek.
Dalam Webinar itu menghadirkan Meutya Hafid sebagai keynote speaker, serta dua pembicara yakni, Owner Centra Pie, Intari Syarief Nasution dan Consumer Engagement, Wiwid Syahdiyah Sugiarti.
Meutya Hafid yang juga politisi senior Partai Golkar itu mengatakan bahwa, pemberdayaan UMKM melalui digital merupakan langkah baik bagi pemerintah untuk masyarakat pelaku UMKM dalam mengupayakan peningkatan perekonomian Indonesia.
“Upaya pemberdayaan UMKM sangat vital bagi perekonomian Indonesia, sehingga pemberdayaan UMKM melalui digital sangat didorong agar pelaku usaha mendapatkan banyak keuntungan seperti menjangkau pelanggan secara luas, dan konsumen memperoleh keuntungan melalui kemudahan akses produk UMKM,” katanya.
Di tempat yang sama, Consumer Engagement, Wiwid Syahdiyah Sugiarti menuturkan, bahwa transformasi digital untuk UMKM memiliki banyak keuntungan bagi pelaku UMKM.
“Tahapan dalam digitalisasi UMKM adalah dengan menentukan model bisnis dan platform yang akan digunakan, menggunakan digital marketing, website dan sosial media sebagai promosi usaha, penggunaan perangkat lunak yang mendukung, dan tentunya memprioritaskan pelanggan dan karyawan,” katanya. (*)