Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid Ajak Entrepreneur Muda Jadi Penggerak Ekonomi
JAKARTA, Harnasnews – Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid mengajak entrepreneur muda untuk mengambil peran dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Menurutnya, saat ini generasi muda sudah seharusnya menjadi motor penggerak.
“Terus berkarya memberikan hal yang terbaik, yang muda itu tidak serta merta menjadi pengikut, yang muda itu menjadi motor penggerak,” kata Meutya Hafid dalam keynote speakernya pada acara webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Optimalisasi Penggunaan Internet Untuk Digital Entrepreneurship, Selasa (11/4).
Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek.
Dalam Webinar itu menghadirkan Meutya Hafid sebagai keynote speaker, serta dua pembicara yakni, Owner Qoqom Foods, Sutiawan dan Direktur PT Kodinglab Integrasi Indonesia, Yoshida Sary.
Politisi senior Partai Golkar itu menuturkan bahwa kewirausahaan digital dinilai memiliki keunggulan yang perlu dimanfaatkan secara optimal. Diantaranya memiliki jangkauan promosi yang luas dan tidak terbatas, akses yang terbuka untuk menentukan dan memilih produk yang akan dijual atau dibeli.
Kemudian, konsumen dapat dengan mudahnya menemukan produk yang dibeli hanya melalui internet. Kemudian konsumen dapat memilih produk dan pembayaran secara langsung di toko online tersebut, transaksi dapat dilakukan dengan cepat dan efisien serta dapat menekan biaya.
“Kita ketahui bahwa penggunaan teknologi digital dapat meningkatkan produktivitas pelaku usaha terhadap berbagai guncangan ekonomi,” ujarnya.
Ia juga mengatakan pengadopsian teknologi internet di era pandemi Covid-19 pada berbagai bidang sangat diperlukan agar bisa melanjutkan kembali kegiatan dan aktifitas yang terhenti seperti aktifitas ekonomi.
“Pemanfaatan internet di era digital entreprenuership salah satu manfaatnya selain memasarkan produk lebih cepat, analisa produk dan pasar juga bisa dilakukan secara akurat,” katanya.
Di tempat yang sama, Owner Qoqom Foods, Sutiawan menjelaskan bagaimana UMKM itu miliknya berdiri. “Dimsum ini saya rintis sendiri dan berdiri pada 17 Agustus 2016. Diawal berdiri kita masih 2 karyawan, kalau sekarang alhamdulillah,” ujarnya.
Belum ada cabangnya, tapi memiliki reseller. Sutiawan sampaikan syarat jadi reseller. “Untuk jadi reseller itu harus ada minimal order di beberapa varian. Semakin banyak pembelian semakin murah,” ujarnya.
Terakhir dia ungkapkan target pasar yang ingin dicapai. “Untuk target pasar itu ada beberapa daerah ya, seperti Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Untuk luar ada di Balikpapan dan Jakarta juga ada,” tuturnya. (Red)