Sosper di Ragunan, Politisi PDIP DKI Ini Dapat Keluhan Warga Soal Pengolahan Sampah Rumahan
JAKARTA, Harnasnews – Sosialiasi Perda No. 4 tahun 2019 perubahan dari Perda No. 3 tahun 2013 yang dilakukan anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP, Yuke Yurike mendapatkan respon positif warga Ragunan, Jakarta Selatan.
Dari pantauan wartawan, warga hingga LMK setempat begitu antusias dalam menggali informasi dari Srikandi partai berlambang Banteng itu.
Salah satunya diungkapkan Ninih. Dirinya mengharapkan agar di lingkungannya disediakan sarana bak sampah yang bisa menampung sampah organik dan non organik.
“Agar kita bisa memilah sampah yang akan kita buang. Sehingga kita bisa membantu mengurangi volume sampah di DKI,” katanya.
Warga lainya, Ambar menyoroti minimnya edukasi yang didapatkan warga dalam mengolah sampah rumah tangga. Tidak hanya itu, budidaya maggot pun masyarakat minim pengetahuan.
“Kendala yang dihadapi warga, saat susah memilah sampah. Kita tidak tahu akan dikemanakan. Untuk budidaya maggot, kita pun tidak tahu akan disalurkan kemana,” paparnya.
Menanggapi itu, anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP, Yuke Yurike mengharapkan agar Satpel LH Jaksel melakukan jemput bola dan sosialisasi masive di masyarakat.
“Sebenarnya persoalan yang dihadapi warga bisa diatasi dengan mobilitas petugas Sudin LH Jaksel yang diperbantukan oleh aparat kelurahan, Karang Taruna atau pun pengurus RT dan RW. Karenanya kedepan kita harapkan agar lebih intens lagi dalam melakukan edukasi di masyarakat khususnya di Kelurahan Ragunan,” bebernya.
Untuk persoalan sarana dan prasarana, Yuke berharap masyarakat pro aktif dalam menyampaikan kendala yang dihadapi.
“Masyarakat bisa berkomunikasi dengan saya, petugas kecamatan atau pun kelurahan hingga tinggkat RT. Malah Pemda pun menyediakan pengaduan online yang bisa diakses masyarakat,” katanya.
Terkait dengan lahan, anggota Komisi D DPRD DKI itu meyakini persoalan tersebut bisa disiasati.
“Tempat saya kira akan bisa disiasati. Malah di Ragunan lahan cukup banyak. Ada wilayah lain yang lingkungan padat. Tapi bisa dicarikan solusinya,” katanya.
Pegiat sampah di DKI Jakarta, Galih Setya menyoroti perlunya menggencarkan aturan terhadap masyarakat.”Disamping Pemda yang gencar membangun ITF Sunter,Cakung, Marunda dan Duri Kosambi sebagai utility menekan volume sampah yang kian meningkat,” katanya.
Dikatakannya, masyarakat memiliki andil besar dalam menjaga komitmen menjaga lingkungan dan ekosistem di lingkungan tempat tinggalnya.
“Penanganan sampah perlu dilakukan managerial dengan benar serta melibatkan semua unsur. Untuk saat ini adanya bank sampah sebanyak 1.400 memiliki andil dalam mengurai sampah rumah tangga yang akan dikirim ke Bantargebang,”tutupnya. (Sof)