Lestarikan Budaya Indonesia,Untag Surabaya Pamerkan Karya 28 Pelukis

 

SURABAYA,Harnasnews – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya,menggandeng Adhicipta Art Community menggelar pameran lukisan bersama hasil karya 28 pelukis asal Kota Pahlawan dalam semarak peringatan bulan Bung Karno.

Menurut Rektor Untag Surabaya,Prof. Dr. Mulyanto Nugroho,Pameran berlangsung selama sepuluh hari 12-21 Juni di Plaza Proklamasi Gedung Graha Wiyata lantai satu dengan mengusung tema ‘Jejak Sang Fajar’.

Selaras dengan tema yang diusung, pameran ini juga sekaligus menjadi persembahan dari Kampus Merah Putih untuk Sang Proklamator yang semangatnya tak kenal lelah dalam memancarkan sinar ke segala penjuru.

Bung Karno telah meninggalkan jejak yang mendalam bagi sejarah Indonesia dan menjadi inspirasi kobaran semangat persatuan bagi generasi berikutnya.Ujarnya.

“Mudah-mudahan dengan seluruh rangkaian peringatan Bulan Bung Karno yang diselenggarakan Untag Surabaya bisa memotivasi dan menjadi penyemangat kita untuk melanjutkan perjuangan Soekarno,” tuturnya.

Disebut sebagai Kampus Nasionalis, Untag Surabaya terus berupaya untuk mengedepankan keutuhan bangsa. “Upaya yang sudah kita lakukan adalah dengan mengadakan kegiatan kebhinekaan, temu ilmiah tentang sejarah, adanya mata kuliah patriotik.

Tujuannya kita ingin mencetak generasi nasionalis yang patriotik sesuai dengan ikon kampus ini,” lanjutnya.

Sementara itu Ketua YPTA Surabaya,J. Subekti, SH., MM. Menurutnya, terpuruknya bangsa bisa terjadi akibat melupakan sejarah dan kebudayaan.

“Oleh karena itu dalam pekan kesenian semacam ini menjadi bagian penting dari tujuan Untag Surabaya untuk melestarikan budaya Indonesia. Selain itu, semangat nasionalisme dan patriotisme Bung Karno harus menular ke seluruh lapisan masyarakat terutama anak muda, agar mereka tidak hanya hidup hedonisme,” paparnya.

Turut hadir Penulis Pameran Lukisan,Heti Palestina Yunani untuk memberikan pengantar mengenai pameran lukisan ini.

“Yang biasanya kita tahu yakni Soekarno begitu mencintai keindahan, tetapi kita lupa bahwa Soekarno sendiri merupakan sebuah keindahan. Pemilihan pameran ini menjadi sesuatu yang monumental karena perjuangan Soekarno dalam memerdekakan Indonesia bisa kita nikmati melalui karya-karya ini,” ujar Heti yang juga merupakan Jurnalis.

Diadakannya pameran ini juga tidak lepas dari tujuan untuk memperhalus budi serta menanamkan kepekaan terhadap situasi sosial saat ini, hal ini disampaikan oleh Nuniek Silalahi.

“Dengan mengenalkan lukisan ini diharapkan kita akan lebih memahami nilai-nilai ematerial kekayaan yang sebetulnya sudah kita miliki,” pungkas Nuniek selaku inisiator pelaksana pagelaran seni lukis ini.

Adapun harapan disampaikan oleh Ketua Adhicipta Art Community Q Sakti Laksono, dirinya ingin mendampingi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa untuk menumbuhkan jiwa seni dalam diri mereka.

“Kampus ini kan tempatnya intelektual, jika kesenian ini tumbuh pada suatu tempat yang tepat akan memunculkan manfaat yang besar.

Sehingga mereka perlu didampingi dengan seni dan budaya  agar banyak lulusan yang berkebudayaan,” terangnya.

Kegiatan ini turut dimeriahkan dengan orasi budaya yang disampaikan Eros Djarot, pembacaan puisi ‘Aku Cucu Bung Karno’ oleh D. Zawawi Imron serta tari Remo yang dibawakan UKM Tari Untag Surabaya.(Red/Hum)

Leave A Reply

Your email address will not be published.