Bacaleg itu adalah Dwi Kundoyo dan Estugraha yang mundur sebagai caleg PSI untuk DPRD DKI Jakarta dan Kota Bogor.
“Saya sekaligus menyatakan mundur sebagai caleg dan keluar dari PSI, dari keanggotaan PSI,” ujar Dwi dalam keterangan pers di Jakarta, Senin.
Mereka menilai partainya sudah bermain mata dan mulai dekat dengan bakal calon presiden (capres) Gerindra Prabowo Subianto.
Padahal, sambung dia, pihaknya awalnya tertarik berjuang bersama PSI, karena parpol tersebut berdasarkan hasil Rembuk Rakyat yang diadakan pada Oktober 2022 menetapkan bakal capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di 2024.
Namun, lanjut Dwi, belum sampai menunaikan amanah organisasi, PSI dinilainya sudah main mata dengan Prabowo Subianto.
“Kehadiran Prabowo ke DPP PSI, yang disambut hangat buat saya sudah mencederai semangat dan pandangan perjuangan saya selama ini,” ujar pendiri dan presidium pertama FKSMJ (Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta) dan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada akhir tahun ’90-an itu.
Adapun Dwi sekarang merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ganjarian Spartan, sedangkan Egha sebagai Wakil Ketua Umum di organisasi tersebut.
Sebelumnya, pada Sabtu (5/8), Eks Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mengungkapkan bahwa dirinya telah keluar dari partai tersebut dan menyatakan ingin fokus mengabdi sebagai Ketua Umum Ganjarian Spartan.