Bahan Baku Air Minum Menurun, Pemkot Bekasi Diminta Maksimalkan Zero Run Off
KOTA BEKASI, Harnasnews – Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti meminta Pemerintah Kota Bekasi agar mengelola zero run off (sebuah konsep manajemen genangan).
Seperti melalui gerakan lumbung air, genangan ditahan sementara waktu dengan tujuan agar air menyerap kedalam tanah.
Hal tersebut dikatakannya menyusul dengan penurunan debit air di Kota Bekasi akibat terjadinya musim kemarau. Oleh karenanya perlu adanya tambahan dari sistem pengelolaan air minum (Spam) Jatiluhur sebanyak 300 liter/detik.
“Yang diharapkan Wali Kota Bekasi dapat menambah kapasitasnya. Sehingga pelayanan air minum di Kota Bekasi berjalan dengan normal,” kata Diana di Kota Bekasi, Senin (18/9/2023).
Selain itu, dia juga meminta agar pemerintah Kota Bekasi mulai sekarang agar mengelola Zero run off dengan baik. Selain itu, penggunaan fasos fasum agar tidak semuanya dibangun beton. Bila perlu dilakukan naturalisasi. Seperti memperbanyak tanaman rumput, sehingga tanah dapat menyimpan air.
“Sebab jika tidak dilakukan cara-cara seperti itu, saat musim kemarau kita kekeringan, musim hujan kita kebanjiran. Lihat sendiri, air bakunya seperti itu berarti kualitas airnya tidak bagus juga makanya ini juga harus ditingkatkan, pak Dirut, nanti juga tingkatkan bagiamana, ya sumber air bakunya, air bakunya bagaimana ya kita jaga lingkungannya,” beber Diana.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengakui adanya kesulitan. Karena harus melalui crossing jalan kereta api.
Sebab perlu dengan kerjaan yang hati-hati, professional dan tidak mungkin melakukan di kereta api menggunakan open cut. Karena, lajut Tri, jika memakai open cut, harus menghentikan laju kereta api.
“Jadi saya kira mungkin perlu menggunakan crossing dan harapannya adalah tentunya kecepatan karena pasti akan menggangu lalulintas yang ada, karena dengan adanya proyeknya Bu dirjen ini, Kota Bekasi hari ini netizennya luar biasa,” ujar Wali Kota Bekasi yang belum genap menjabat satu bulan ini.
Terkait dengan molornya pekerjaan di jalan Ngurai Rai, dan di jalan Jenderal Soedirman, Tri menegaskan bahwa proyek tersebut merupakan pekerjaan Kementerian.