Jelang Ramadhan dan Memasuki Masa Kampanye, Kebutuhan Mamin Dipastikan Masih Stabil
JAKARTA, Harnasnews – Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) memastikan bahwa stabilitas harga dan ketersediaan produk makanan dan minuman jelang pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pilpres 2024, serta menyambut ramadhan dan lebaran Idul Fitri, dipastikan aman.
Komite Bidang Organisasi Hubungan Daerah dan Ketenagakerjaan GAPMMI, Triyono Prijosoesilo mengungkapkan, kendati saat ini terjadi kenaikan penjualan makanan dan minuman (mamin), namun dia dinilai karena dampak pasca pandemi Covid-19, dimana terjadi peningkatan aktivitas masyarakat setelah sebelumnya banyak terjadi kebijakan lockdown.
“Adapun peningkatan penjualan terkait dengan belanja logistik caleg dan timses capres-cawapres belum terjadi lonjakan yang signifikan,” ujar Triono kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Untuk itu, pihaknya berharap agar momentum Pileg dan Pilpres ini berdampak positif terhadap pelaku usaha makanan dan minuman di Indonesia setelah sebelumnya mengalami penurunan penjualan akibat dampak pandemi Covid-19 yang melanda sejumlah negara di dunia.
“Jika dilihat dari data akhir tahun lalu memang penjualan mamin terjadi pertumbuhan. Tapi kami melihatnya karena memang pasca Covid masyarakat mulai beraktivitas normal. Jadi lebih karena itu, bukan adanya lonjakan belanja logistik politik seperti kampanye,” ujar Triyono.
Triyono pun berharap, ada dua momentum besar yang dinilai dapat meningkatkan penjualan mamin. Dimana, pemilu dilaksanakan di tanggal 14 Februari, setelah itu memasuki bulan ramadhan dan lebaran. Di dua momen diharapkan ada peningkatan penjualan yang signifikan.
Dia menilai peningkatan penjualan mamin itu sangat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi bagi pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di Indonesia. “Karena anggota GAPMMI di antaranya adalah pelaku UMKM dari total 430 anggota. Meski itu tidak sampai 10 persen dari total perusahaan makanan dan minuman di Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, Triyono mengakui bahwa di momentum politik tahun 2024 ini mulai terjadi peningkatan permintaan mamin, Namun dia tidak merinci berapa persentase kenaikan dari penjualan tersebut.
“Memang ada peningkatan penjualan mamin, namun belum terjadi lonjakan signifikan, mungkin saja saat kampanye terbuka dimulai, kita tunggu saja. Akan tetapi jika dinilai secara normatif peningkatan penjualan itu biasanya terjadi saat musim lebaran dan tahun baru, peningkatannya hingga 30 persen dari total volume penjualan selama satu tahun,” tuturnya.
Terkait dengan produk makanan dan minuman yang telah expired (kedaluarsa) agar tidak beredar di pasaran, GAPMMI memastikan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) guna mengantisipasi terjadinya kerawanan tersebut.
“Dan biasanya kalau sudah mendekati masa expired, kita sudah diinfokan oleh para pedagang, sehingga pihak produsen untuk menukarnya dengan produk yang baru,” ungkapnya.
Triono berharap agar pemilu 2024 yang akan digelar pada 14 Februari 2024 nanti berjalan dengan aman dan damai sehingga dapat menghasilkan pemimpin sesuai dengan harapan masyarakat. (red)