JAKARTA, Harnasnews – Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menilai tulisan Megawati Soekarnoputri dalam kolom opini pada Harian Kompas merupakan suatu yang positif bagi demokrasi di Indonesia.
Menurut dia, tulisan Megawati pada koran ternama di Indonesia itu bukan intervensi pada Mahkamah Konstitusi (MK), sebab pendapat tersebut disampaikannya di ruang publik.
“Terlebih dalam tulisan tersebut Ibu Megawati tidak menyertakan dirinya sebagai Ketua Umum partai atau mantan presiden melainkan sebagai warga warga negara Indonesia,” kata Emrus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/4/2024).
Seperti diketahui, Mahkamah Konstitusi akan memutus perselisihan pemilihan presiden 2024 pada 22 April 2024 mendatang.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan tulisan Megawati Soekarnoputri dalam kolom opini di halaman Kompas merupakan ungkapan seluruh perasaan dan pemikirannya terkait kondisi demokrasi yang terjadi di Indonesia.
“Pendapat Ibu Megawati itu tidak hanya memberikan pandangan demokrasi di Indonesia, beliau juga mengapresiasi semua pihak yang ikut terlibat untuk menyuarakan sahabat pengadilan dalam perselisihan hasil pilpres,” katanya.