Pemkab Bojonegoro Bersama Kemenkeu Perwakilan Jatim Mengeksplorasi Potensi Daerah Untuk Peningkatan Perekonomian
BOJONEGORO,Harnasnews – Pj. Bupati Bojonegoro, Adriyanto menyambut hangat Kunjungan sekaligus Audiensi Kementrian Keuangan Perwakilan Jawa Timur dalam kegiatan Public Sector Leader Forum On East Java Economic Prospect 2024 di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, Selasa (07/05). Kegiatan tersebut adalah langkah awal membangun sinergitas antara Kemenkeu Perwakilan Jatim dan Pemerintah Kab. Bojonegoro dalam upaya bersama membangun ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hadir dalam acara tersebut yaitu Pj. Bupati Bojonegoro, Adriyanto, Staff Khusus Kemenkeu RI Bidang Perumusan Kebijakan Regional Fiskal, Prof. Candra Fajri Ananda, Kepala Kantor Direktorat Pajak Jatim 1 selaku Kepala Perwakilan Kemenkeu Jatim, Sigit Danang Joyo, Deputi Kepala Perewakilan BI Perwakilan Jatim, M. Nur Nugroho, Direktur Kemitraan OJK Perwakilan Jatim, Dedi Patria, Kepala BPS Provinsi Jatim, Dedi Patria, Kepala BPS Provinsi Jatim, Dr. Ir. Zulkipli, Kepala Divisi Direktorat Industri Produk Halal KomiteDaerah Ekonomi dan Syariah Jatim, Dr. Hj. Siti Husnulo Y, beserta para jajarannya. Serta dari Pejabat Pemerintah Kab. Bojonegoro yaitu Sekda Kab. Bojonegoro, Kepala Dinas terkait, Perwakilan Kepala Desa Di Kab. Bojonegoro dan Stakeholder terkait.
Kegiatan Public Forum tersebut salah satu upaya menuju Indonesia Emas 2045 melalui Sektor Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan. Kemenkeu bekerjasama dengan Pemkab Bojonegoro untuk meningkatkan perekonomian daerah khususnya, dan perekonomian Provinsi Jawa Timur pada umumnya. Upaya kerjasama tersebut dijalin dengan menggali potensi-potensi dari beberapa sektor yang ada di Kab. Bojonegoro, baik sektor Holtikultural, Pariwisata, UMKM, dan sektor lainnya.
Kab. Bojonegoro sendiri memiliki potensi besar disektor pertanian, mengingat luas lahan pertanian mencapai lebih dari 83.000 Ha sekaligus penghasil padi tertinggi ketiga se Jawa Timur. Selain dari pada itu, Kab. Bojonegoro menyumbangkan 30% kebutuhan minyak nasional dan memiliki icon wisata Kahyangan Api atau Api Abadi sebagai destinasi unggulan. Kemudian pertumbuhan UMKM di Kab. Bojonegoro mengalami kenaikan di beberapa tahun terakhir.