Pembunuhan Anak Di Bantargebang, Polisi Gelar Pra Rekonstruksi Dengan 34 Adegan

KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Sat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota melakukan pra rekonstruksi kasus pembunuhan anak di Kp. Ciketing Selatan, kelurahan Ciketing Udik, kecamatan Bantargebang pada Kamis (06/06/24).

Pra rekonstruksi dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhamad Firdaus, bersama dengan Polsek Bantargebang dan tim Inafis Polres Metro Bekasi Kota. Kegiatan ini merupakan ke-6 pihak kepolisian mendatangi TKP.

Pada kegiatan Pra Rekonstruksi tersebut juga nampak Kaposek Bantargebang AKP Ririn Sri Damayanti beserta jajaran Polsek Bantargebang.

“Yang mana kegiatan ini bertujuan untuk menguji keterangan pelaku dan juga fakta-fakta yang telah ditemukan dari hasil penyelidikan yang sudah ada. Dari skenario pra rekonstruksi itu awalnya ada 29 adegan, bertambah jadi 5 adegan totalnya ada 34 adegan,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhamad Firdaus kepada media pada Kamis (06/06/24).

Ada 5 tambahan adegan pada rekonstruksi itu ialah pada saat tersangka DS (61) mengikat karung dengan tali kain dan tali tambang, kemudian dilanjutkan dengan pelaku ini menenteng karung berisi jasad korban dan meletakkan di lubang sumur di belakang rumah tersangka.

“Adegan ke 34 terakhir tersangka menutup lubang dengan menggunakan asbes. Nah ini nanti kami akan lakukan pemeriksaan tambahan kepada pelaku,” ungkapnya.

Sedangkan untuk adegan tersangka saat melakukan eksekusi kepada korban anak hingga meninggal dunia terlihat pada adegan ke-25 dalam rekonstruksi tersebut.

“Dengan cara tersangka membekap korban dengan bantal dan di tekan dengan tangan kiri kemudian tangan kanan mencekik leher korban,” katanya.

Sementara itu, untuk kemungkinan tersangka telah merencanakan pembunuhan kepada anak usia 9,5 tahun ini, Kasat menegaskan bahwa hal itu tidak ditemukan.

“Dari kegiatan pra rekonstruksi ini tidak ditemukan tersangka melakukan rencana pembunuhan. Kalau pengintaian, lebih kepada pendekatan ini fakta yang sudah kita temukan,” imbuhnya.

Namun, diakui kasat bahwa tersangka memang diketahui berupaya melakukan pendekatan kepada korban dalam sebulan terakhir.

Sedangkan untuk mengetahui motif pasti tersangka melakukan aksi kejinya itu, dalam waktu dekat ini akan disampaikan secara komprehensif baik dengan tim ASIPFOR, dari pemeriksaan psikologi forensik dan juga dari DP3A dan KPAD Kota Bekasi terkait dengan pemeriksaan psikologi klinis tersangka.

Kasat juga mengungkap bahwa dalam hasil pra rekonstruksi ini, belum ditemukan indikasi tersangka melakukan praktik perdukunan sat melakukan pembunuhan kepada korban.

“Dari 34 adegan pra rekonstruksi yang dilaksanakan hari ini tidak ditemukan kegiatan tersangka melakukan ritual,” pungkasnya.(Mam)

Leave A Reply

Your email address will not be published.