Sambangi Kabupaten Bekasi, Dedi Mulyadi Katakan Ini
KAB. BEKASI, Harnasnews.com – Sebagai calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melakukan berbagai kunjungan ke wilayah kota dan kabupaten di Jawa Barat. Kali ini Kang Dedi menyambangi lapangan H. Rusli Hambali. Desa Serta Jaya, Kecamatan Cikarang Timur, Kab Bekasi pada Sabtu (21/09/24).
Dedi Mulyadi dalam wawancaranya berjanji akan membenahi kabupaten Bekasi yang ia menilai banyak beberapa sektor yang perlu pembenahan.
“Harus segera dibenahi, sistem irigasi, jalan. Perbedaan antara orang kaya dan orang miskin terlalu jauh, layanan kesehatan, puskesmasnya harus dibenahi, rumah sakitnya harus segera dibenahi, sekolah-sekolahnya harus segera dibenahi,” kata Kang Dedi.
Jadi, kata Demul, kabupaten Bekasi yang memiliki PAD yang tinggi serta belanja daerah yang tinggi pula, kedepan harus terdistribusi memenuhi kebutuhan masyarakat Bekasi yang sudah merelakan tanahnya menjadi kawasan industri dan melahirkan banyak orang kaya.
“Ini juga yang harus dibenahi, bukan hanya di Bekasi tetapi juga di seluruh Jawa barat itu problemnya, sehingga saya meminta ke depannya itu nanti dapat terjadi terintegrasi antara pemerintahan provinsi dengan kabupaten untuk sama sama menjamin aspek-aspek kebutuhan dasar masyarakat Jawa barat, yaitu kebutuhan akan jalan, kebutuhan pendidikan, kemudian kebutuhan akan perumahan, masyarakat miskin, kebutuhan masyarakat akan air bersih, lapangan kerja yang terbuka,” katanya.
Dikatakan Dedi pertumbuhan ekonomi yang pesat di wilayah kabupaten Bekasi namun, daya serap tenaga kerja bagi warga sekitarnya masih minim. Hal ini, akibat dari penerimaan tenaga kerja yang tidak sehat atau tidak fair.
“Nah salah satu problemnya Bahwa banyak penduduk setempat ketika melamar kerja itu diminta uang oleh calo tenaga kerja, dan uangnya ada yang 5 juta, 10 juta, 15 juta, sehingga mereka tidak mempunyai kemampuan untuk membayar, pada akhirnya orang-orang luar yang punya kemampuan untuk membayar yang sering bisa mendapat pekerjaan,” ungkap Dedi.
Kembali Dedi juga menegaskan ke depan, pemerintah Provinsi Jawa Barat kan lebih dekat dengan masyarakat terutama pada wilayah kabupaten kota yang berada di wilayah pinggiran.
“Itu nanti ke depan harus dibenahi, kalau dulu kan provinsi itu seperti jauh ya dengan kebutuhan warga, nanti di bawah kepemimpinan saya, itu provinsi seperti desa, dia akan mengerti kebutuhan warga, dia akan hadir di tengah warga, jadi tidak eksklusif menjadi birokrat yang ada di langit,” imbuhnya.
Sementara itu, ketika ditanya terkait dengan pelawak kondang Entis Sutisna atau akrab di sapa Sule yang menjadi juru bicaranya, Dedi menegaskan bahwa harus ada yang mewakili seniman di jajaran pemerintahan.
“Dia kan temenan saya lama, kang Sule itu sudah bikin lagu waktu saya jadi gubernur , sudah 7 tahun yang lalu, artinya dia punya spirit saya maju dari dulu, nah mungkin kesempatan terbukanya sekarang sehingga dia all out,” katanya lagi.
“Pada akhirnya saya minta dia menjadi juru bicara sekaligus mengkoordinir berbagai gerakan kesenian di Jawa barat. Dan menang kita ke depan akan mendorong bahwa seni itu bagian dari pembangunan,” pungkasnya.
Berdasarkan riset yang ada, Generasi Z dan Milenial 70 persen ingin kembali kepada kebudayaan daerah. Ini merupakan salah satu angin segar, bagaimana kita ke depan generasi muda memahami tradisi secara utuh dan tradisi itu akan melahirkan ekonomi.
Indonesia, khususnya Jawa barat harus berani tampil dengan dirinya sendiri karena selama ini, yang selama ini tampil pakai topeng orang lain.
Selian itu, Infrastruktur irigasi juga harus dibenahi, karena di kabupaten Bekasi ini banyak aliran air yang terpotong oleh perumahan. Sehingga ke depan, kata Dedi ia akan konsen pada air, pada irigasi termasuk nanti sawah-sawah tak ada hujan, akan membuat pompa-pompa air bertenaga listrik.
“Jadi nantinya saung-saung di sawah itu diatasnya sollar cell, itu akan kita dorong,” tukasnya. (Mam)