BANDUNG, Harnasnews – Pasca ditahannya Ema Sumarna (Mantan Sekda Kota Bandung) bersama dengan beberapa Anggota DPRD Kota Bandung terkait kasus Bandung Smart City, LSM Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) mendesak KPK untuk mengusut sumber dana yang mengalir kepada Ema.
“Sebab aliran dana suap dari para pengusaha itu merupakan salah satu akar masalah kasus proyek bancakan yang terjadi di Kota Bandung,” kata Ketum PMPRI, Rohimat alias Joker kepada media ini, Sabtu (28/9/2024).
Joker menyebut, sebagaimana diungkapkan Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK Asep Guntur Rahayu, bahwa Ema Sumarna saat menjadi Sekda Kota Bandung diduga kerap menerima setoran-setoran dari sejumlah dinas di Kota Bandung.
“Maka atas dasar tersebut kami meminta KPK untuk segera turun dan menyelidiki para penyetor upeti ke Ema Sumarna,” pinta Joker.
Sebab, kata Joker, bahwa kedudukan dalam kasus Tindak Pidana Korupsi, baik itu pemberi maupun penerima sama saja karna keduanya merupakan bagian dari kejahatan korupsi yang berujung pada kerugian negara.
Untuk itu, Joker kembali menegaskan agar KPK segera turun tangan dan memeriksa sejumlah kepala dinas di lingkungan Kota Bandung dan kontraktor pemberi upeti kepada mantan Sekda untuk segera diperiksa.
“Kami meminta KPK untuk memeriksa sejumlah kepala dinas di Kota Bandung dan para kontraktor yang sering melakukan setoran transaksi haram kepada Ema Sumarna segera diperiksa. Karena kasus suap menyuap dalam mendapatkan proyek APBD di Kota Bandung itu sudah menjadi rahasia umum,” pungkas Joker. (Red)