Visi Misi Tiga Cakada Kota Bekasi Hanya Dagangan Politik
KOTA BEKASI, Harnasnews – Kurang dari dua bulan, Kota Bekasi kembali bakal menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan digelar pada 27 November mendatang dan diikuti oleh tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Dari tiga paslon tersebut, yakni Heri Koswara – Solihin nomor urut 1, Uu Saeful Miqdar – Nurul Sumarheni nomor urut 2, dan Tri Adhianto – Harris Bobihoe nomor urut 3, dinilai tidak satupun yang menunjukkan kepedulian terhadap kondisi masyarakat yang miskin ekstrim.
“Dari tiga paslon tersebut, kami menilainya hanya mengambil simpati dari partai koalisinya, sementara terkait dengan kebutuhan dasar bagi rakyat miskin ekstrim, kami melihat dari tiga paslon tersebut tidak ada yang peduli. Mereka bukan hanya pelit duit tapi juga minim gagasan,” ujar Ketua Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI), Rohimat alias Joker kepada Mediakarya, di Bekasi (9/2024).
Padahal, siapa pun yang akan ikut bursa pilkada 2024, setidaknya harus mengenal betul geografis dan karakteristik masyarakat, termasuk kearifan lokal tempat mereka berlaga.
Dengan menguasai “medan tempur”, mereka akan lebih mampu menuangkan ide/gagasan dalam visi dan misi serta program kerja yang lebih menitikberatkan pada kepentingan rakyat.
Untuk itu, solusi yang ditawarkan harus mendapat sambutan positif calon pemilih karena menyentuh pada kebutuhan laten (tersembunyi), bukan sebatas memenuhi keinginan masyarakat semata. Karena, jika dilihat dari beberapa gaya kampanye yang ditonjolkan oleh ketiga paslon tersebut hanya berorientasi jualan visi misi.
“Tapi bagaimana merealisasikan program yang menyentuh pada perekonomian masyarakat tidak ada satupun yang mengawalinya. Karena kami menilai ketiga paslon tersebut hanya dagang politik. Jadi orientasinya bagaimana agar dirinya dipilih. Maka wajar jika banyak kalangan menilai bahwa pilkada kota Bekasi diikuti oleh tiga pasangan pelit,” kata Joker.
Setidaknya program kerja 5 tahun ke depan menyentuh pada kebutuhan hidup layak seperti kecukupan akan pangan, sandang, kesehatan, pendidikan untuk putra/putri mereka minimal sampai sekolah lanjutan tingkat atas, dan papan melalui program perumahan murah yang terjangkau.
Seharusnya, visi dan misi cakada Kota Bekasi tidak lepas dari kehidupan masyarakat yang aman, nyaman, sehat, makmur, dan sejahtera. Oleh karena itu, bagi siapa pun yang bakal maju dalam pilkada, perlu menginventarisasi problematika yang terjadi di Kota Bekasi.
“Cakada seharusnya bukan hanya mengejar elektabilitas survei. Akan tetapi, melihat sejauh mana mereka menguasai arena, kemudian menguji kemampuan mereka dalam mengatasi problematika di tengah masyarakat Kota Bekasi yang kelak mereka pimpin,” pungkasnya.