KPBS Inisiasi Pelatihan Elektronik, Minta Pemerintah Bangun BLK
BEKASI, Harnasnews – Komunitas Pemulung Bantargebang Sejahtera (KPBS) mengambil langkah progresif dalam upaya meningkatkan keterampilan dan prospek ekonomi anggotanya. Narpan, Ketua KPBS yang akrab disapa Apong, menginisiasi program pelatihan servis barang elektronik, mencakup berbagai peralatan rumah tangga seperti kulkas, mesin cuci, dan perangkat lainnya.
Apong, yang telah menekuni profesi sebagai tukang servis barang elektronik sejak tahun 2018, membagikan keahliannya secara cuma-cuma kepada para pemulung yang berminat. “Yang penting ada kemauan,” ujarnya saat ditemui di lokasi pelatihan, Kampung Ciketing Sumurbatu, Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jum’at (11/10/2024).
Sebelum beralih profesi, Apong sendiri telah berkecimpung dalam dunia pemulung sejak tahun 2000, menghabiskan hampir dua dekade memilah sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Pengalaman panjangnya di dunia persampahan memberinya pemahaman mendalam tentang tantangan yang dihadapi komunitas pemulung.
Di deretan gubuk-gubuk pemulung, Apong mendirikan bengkel sederhana yang juga berfungsi sebagai tempat jual-beli elektronik bekas. Dia memperoleh limbah elektronik untuk diperbaiki kembali dari truk-truk sampah yang berasal dari Kota Bekasi.
“Saya membeli rongsokan elektronik seperti kipas angin, mesin cuci, dan lemari es rusak dengan harga sekitar 50 ribu hingga 100 ribu rupiah,” jelasnya. Apong menambahkan, “Setelah diperbaiki, harganya bisa meningkat tiga hingga empat kali lipat dari harga beli rongsokannya.”
Selain menjadi penopang kehidupan sehari-hari, kegiatan perbaikan elektronik yang digeluti Apong telah membantu pengurangan limbah sampah elektronik (E-Waste), yang merupakan salah satu jenis limbah berbahaya dan beracun (B3) rumah tangga. “Kegiatan perbaikan elektronik ini dapat mengurangi masalah lingkungan yang kini masih menjadi beban di Tempat Pembuangan Akhir,” ujar Apong.
Apong menyatakan harapannya bahwa pelatihan ini dapat menjadi jalan bagi rekan-rekan pemulung untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Dia menambahkan bahwa dengan keterampilan baru yang diperoleh, diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi para pemulung.
Lebih lanjut, Apong menyampaikan harapannya kepada pemerintah untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di kawasan Bantargebang. “Kehadiran BLK akan sangat membantu upaya peningkatan keterampilan warga kami secara lebih terstruktur dan berkelanjutan,” jelasnya.
Inisiatif KPBS mendapat sambutan positif dari anggota komunitasnya. Salah seorang peserta pelatihan, Jangkung, mengungkapkan antusiasmenya. “Ini kesempatan yang sangat berharga bagi kami. Semoga dengan keterampilan baru ini, kami bisa punya penghasilan tambahan,” ujarnya penuh harap.
Program pelatihan yang diinisiasi KPBS ini menjadi contoh nyata bagaimana upaya swadaya masyarakat dapat membuka jalan bagi peningkatan kualitas hidup, khususnya bagi kelompok masyarakat yang selama ini terpinggirkan. Ke depannya, diharapkan lebih banyak program serupa yang dapat menjangkau lebih banyak anggota komunitas pemulung di Bantargebang. (Supri)