Aktivis Senior Bekasi Prihatin Skandal Seret Tokoh Politik Nasional
KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Politik nasional sedang tidak baik-baik saja. Berbagai polemik dan skandal bermunculan pasca Pilkada serentak 2024. Kejadian ini merupakan hal yang memalukan karena melibatkan tokoh politik Nasional.
Salah satu kasus yang sedang viral yaitu kasus Korupsi yang menyeret tokoh politik PDIP Hasto Kristiyanto yang sedang diproses oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI. Kasus yang sejak lama diputuskan oleh lembaga anti rasah tersebut, kemudian sekarang dihidupkan lagi.
“Terlepas benar atau tidaknya keterlibatan Hasto dalam kasus Harun Masiku, namun yang sangat disesalkan dimana Hasto yang merupakan Sekjen PDI Perjuangan membuat justifikasi atau pembenaran seolah-olah apa yang dialaminya sama dengan Bung Karno,” ujar aktivis senior Kota Bekasi, Nyimas Sakuntala Dewi kepada media pada Jumat (27/12/24).
Menurutnya, sikap gegabah Hasto tanpa disadari mendowngrade kapasitas Bung Karno dengan cara yang tidak proporsional. Apalagi ditengah upaya anak bangsa sedang berjuang untuk mensosialisasikan Pemurnian nama baik Bung Karno yang disandera oleh TAP MPRS No.XXXIII tahun 1967 yang dilakukan oleh Rezim Orde Baru.
Sikap kalap yang kontraproduktif itu membuat publik pencinta/penerus Bung Karno merasa jengah. Karna sepanjang sejarah kepemimpinan Bung Karno, beliau sangat anti terhadap praktek korupsi yang dilakukan oleh para Aparatur negara,” imbuhnya.
Komitmen Anti Korupsi yang dilakukan oleh Bung Karno tidak sekedar ucapan ” lip service ” saja, tapi diwujudkan dalam berbagai kebijakan pemerintah.
Konsistensi sikap Bung Karno terhadap upaya pemberantasan korupsi senantiasa digaungkan dalam berbagai even pidato politik Bung Karno.
Misalnya menyangkut isu anti Korupsi juga dikumandangkan dalam pidato politik bang yang berjudul ‘Penemuan Kembali Revolusi kita’. Dalam pidato itu, selain isu-isu strategis ideologis yang menyangkut politik kenegaraan,tapi aspek Korupsi juga sangat juga diberi perhatian.
Dalam Pidato Politik ” *Menemukan Kembali Revolusi Kita* , dimana BK Mengutuk Keras segala bentuk Tindak penyimpangan Korupsi yang dilakukan oleh Aparatur Negara. Untuk Itulah BK membentuk BAPEKAN ( Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara ) Melalui Peraturan Presiden No.1 thn 1959.
BAPEKAN ini bertugas mengawasi Kegiatan Aparatur Negara dan.menangani Pengaduan Masyarakat Terkait Penting yang berindikasi Korupsi.
Selain itu BK juga membentuk panitia Retooling Aparatur Negara yg diketuai oleh A.H.Nasution, PAKAN ini melakukan operasi Budhi untuk Menangkap pelaku Korupsi,termasuk Kolonel Pringadi yg divonis bersalah karena menggelapkan Uang negara.
“Jadi BK itu Anti Korupsi..Karena saya sebagai pengagum beliau .Malu saya jika ngaku ngaku anak Ideologis. karena saya blum dapat menyumbang apapun tuk Negara ini. Secara pribadi saya berkeberatan, Jika ada yg Korupsi lalu bawa bawa nama beliau pamer bukunya jika kita menghormati menghargai beliau tentu kita tidak menyimpang dari ajaran Beliau,” pungkasnya.
Jadi, kata Nyimas, biarkan beliau tenang di surga sana Jgn kalian ganggu dengan mencoreng nama beliau yang baru saja di pulihkan. Jadi lah manusia Satria berani berbuat tentu berani bertanggung jawab. Bung Karno berkorban buat Negara!! bukan merampok negara!! Jadi stooppp membawa nama BK untuk pembenaran. (Mam)